Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Rizal Ramli Menuding Pemerintah Otoriter, Alasannya Apa?

24 Agustus 2020   00:15 Diperbarui: 24 Agustus 2020   01:00 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan sampai karena kritikan dibalas malah disebut buzzer. Ada pengkritik yang memang keterlaluan sekali kata-katanya ketika diproses hukum malah disebut membungkam demokrasi. Itu akan membuat negara kita makin gaduh dan makin timbul kesewenang-wenangan.

Otoriter dalam defenisi Pak Rizal Ramli terhadap pemerintahan sekarang ini adalah menurut diri beliau sendiri. Menurut orang lain belum tentu sama.

Jadi, perbedaan itu kita hormati dan hargai sebagai bentuk keindahan demokrasi di Indonesia. Tak masalah ada tudingan tersebut, tapi bebaskan juga orang lain melakukan pembelaan atas itu.

Sebagai warganegara yang baik, kita diberikan kebebasan mengkritik, dibebaskan pula berperan serta dalam pembangunan dan mengembangkan sumber daya manusia tapi dalam koridor yang benar dan terukur.

Pemerintahan saat ini sudah sangat berbeda dengan ketika zaman orde baru, dimana yang penulis tahu dari orangtua bahwa setiap pengkritik pemerintah zaman orde baru bisa diculik atau disembunyikan atau dibungkam saat kebijakan maupun program pemerintah dikritik.

Kalau zaman sekarang sudah sangat berbeda sekali. Tidak ada aksi penculikan, disekap maupun dibungkam kritikan kita. Semua bebas mengeluarkan pendapat dan aspirasi. Karena itu, demokrasi kita lebih terjaga dan tidak ada kepemimpinan otoriter seperti dugaan Pak Rizal Ramli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun