Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Diminta Maju Kembali di Pemilu Mendatang, tapi "Bayang-bayang" Kekalahan Masih Kental

22 Agustus 2020   09:14 Diperbarui: 22 Agustus 2020   09:08 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diminta kembali oleh para kadernya untuk kembali maju di pilpres 2024 mendatang. Namun, Prabowo belum menyampaikan kesiapan dan akan diputuskan sebelum pemilu.

Atas permintaan tersebut, ada pernyataan dari pengamat politik Warian Yusuf menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih baik tidak usah maju di pilpres 2024 Prabowo lebih baik sebagai king maker. 

Kata Warian lagi,"Prabowo sudah tiga kali nyalon. Pernah berpasangan dengan Megawati, terus berpasangan dengan Hatta Rajasa dan terakhir sama Sandiaga Salahuddin Uno. Mungkin publik memang menilai Prabowo tidak layak. Buktinya kalah terus. Masa harus kalah untuk keempat kali sih," ungkap Warian dilansir JPNN.com, 21/8.

Dalam "bayang-bayang" kekalahan

Prabowo sebenarnya dalam "bayang-bayang" kekalahan tiga kali tersebut. Dan andai ikut kembali dan kalah, maka keempat kalinya beliau kalah. 

Ini tentu jadi track record yang buruk. Bukannya lebih baik Prabowo mencari sosok yang layak dan mumpuni kedepannya ketimbang harus beliau sendiri yang maju?.

Penulis sependapat dengan pengamat tersebut. Dan, sangat mungkin kekalahan terus menerus sangat "memukul mental" seorang Prabowo, namun beliau tetap semangat dan terus berjuang. Disitulah kelebihan seorang Prabowo sebagai seorang petarung dalam setiap kontestasi pemilu.

Akan tetapi, perjuangan seorang Prabowo harusnya berakhir di pemilu 2024. Artinya tidak perlu lagi ikut kontestasi. Sebab, menjadi seorang king maker tidak kalah hebatnya. Apalagi hasil pilihan Prabowo tersebut menang.

Nama Prabowo akan semakin tersanjung dan semakin dihargai dalam peta perpolitikan di Indonesia.

Oleh karena itu, harus jadi pilihan seorang Prabowo mau kearah mana beliau berlabuh, apa mau jadi capres lagi atau mau jadi king maker?.

Tak kalah hebat dan penting jikalau seorang politisi senior seperti Prabowo sukses dalam memunculkan kader-kader baru generasi penerus partai ketimbang hanya memikirkan diri sendiri.

Kekalahan yang sering dialami beliau jadikan cambukan untuk mencari generasi yang lebih hebat sebagai penerusnya. Sepertinya Prabowo bisa seperti Bu Megawati Soekarnoputri yang berhasil mendapatkan sosok Jokowi untuk menjadi calon presiden.

Itu adalah contoh keberhasilan Bu Mega dalam mencari dan mendidik kader yang bermutu dan bisa diandalkan dalam setiap kontestasi politik.

Begitu juga seorang Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mendorong anaknya menjadi calon pemimpin. Prabowo juga pasti bisa untuk itu. Silakan dicoba dulu dan kalau bisa lupakan terus menerus menjadi calon presiden maupun wakil presiden.

Mencari sosok muda berintegritas dan mumpuni itu lebih penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun