Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diminta kembali oleh para kadernya untuk kembali maju di pilpres 2024 mendatang. Namun, Prabowo belum menyampaikan kesiapan dan akan diputuskan sebelum pemilu.
Atas permintaan tersebut, ada pernyataan dari pengamat politik Warian Yusuf menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih baik tidak usah maju di pilpres 2024 Prabowo lebih baik sebagai king maker.Â
Kata Warian lagi,"Prabowo sudah tiga kali nyalon. Pernah berpasangan dengan Megawati, terus berpasangan dengan Hatta Rajasa dan terakhir sama Sandiaga Salahuddin Uno. Mungkin publik memang menilai Prabowo tidak layak. Buktinya kalah terus. Masa harus kalah untuk keempat kali sih," ungkap Warian dilansir JPNN.com, 21/8.
Dalam "bayang-bayang" kekalahan
Prabowo sebenarnya dalam "bayang-bayang" kekalahan tiga kali tersebut. Dan andai ikut kembali dan kalah, maka keempat kalinya beliau kalah.Â
Ini tentu jadi track record yang buruk. Bukannya lebih baik Prabowo mencari sosok yang layak dan mumpuni kedepannya ketimbang harus beliau sendiri yang maju?.
Penulis sependapat dengan pengamat tersebut. Dan, sangat mungkin kekalahan terus menerus sangat "memukul mental" seorang Prabowo, namun beliau tetap semangat dan terus berjuang. Disitulah kelebihan seorang Prabowo sebagai seorang petarung dalam setiap kontestasi pemilu.
Akan tetapi, perjuangan seorang Prabowo harusnya berakhir di pemilu 2024. Artinya tidak perlu lagi ikut kontestasi. Sebab, menjadi seorang king maker tidak kalah hebatnya. Apalagi hasil pilihan Prabowo tersebut menang.
Nama Prabowo akan semakin tersanjung dan semakin dihargai dalam peta perpolitikan di Indonesia.
Oleh karena itu, harus jadi pilihan seorang Prabowo mau kearah mana beliau berlabuh, apa mau jadi capres lagi atau mau jadi king maker?.
Tak kalah hebat dan penting jikalau seorang politisi senior seperti Prabowo sukses dalam memunculkan kader-kader baru generasi penerus partai ketimbang hanya memikirkan diri sendiri.
Kekalahan yang sering dialami beliau jadikan cambukan untuk mencari generasi yang lebih hebat sebagai penerusnya. Sepertinya Prabowo bisa seperti Bu Megawati Soekarnoputri yang berhasil mendapatkan sosok Jokowi untuk menjadi calon presiden.
Itu adalah contoh keberhasilan Bu Mega dalam mencari dan mendidik kader yang bermutu dan bisa diandalkan dalam setiap kontestasi politik.
Begitu juga seorang Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mendorong anaknya menjadi calon pemimpin. Prabowo juga pasti bisa untuk itu. Silakan dicoba dulu dan kalau bisa lupakan terus menerus menjadi calon presiden maupun wakil presiden.
Mencari sosok muda berintegritas dan mumpuni itu lebih penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H