Oleh karena itu, terlalu jauh sebenarnya pemikiran bahwa menjawab Ibas berarti tidak ingin PDIP dan Demokrat mesra.
Kita anggap saja itu bagian dari dinamika politik di Indonesia. Politik itu memang begitu. Ucapan berbeda tapi hati tetap satu. Sekarang seperti berseteru tapi beberapa hari lagi saling memuji dan saling memahami.
Itu adalah bagian dari manuver politik tadi. Niatannya juga sulit kita prediksi apakah itu buruk atau baik. Politik itu memang tidak bisa diprediksi dan diterka. Apa yang kita lihat saat ini bisa berubah semenit kemudian.
Itulah mengapa penulis ingin mengatakan politik itu sulit dimengerti. Para politisi yang memainkannya jadi semakin seru dan semakin diminati oleh orang lain.
Jadi, kesimpulannya adalah tidak ada yang ingin merusak kemesraan PDIP dan Demokrat. Itu bagian dari dinamika politik yang terus bergerak dan bergerak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI