Gibran Rakabuming yang telah pasti akan maju di pilwalkot Solo akan siap bertarung dengan siapapun lawannya.
Dikabarkan ada pasangan dari calon independen yang akan melawan Gibran-Teguh, yakni Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang  berasal dari calon independen.Â
Akan tetapi, Gibran berkata,"Intinya, siapapun musuhnya saya siap tempur," kata Gibran usai bertemu dengan Megawati di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta dilansir dari CNN Indonesia, 5/7/2020.
Apa yang disampaikan Gibran adalah bentuk kesiapan dan kepercayaan diri yang tinggi dari seorang Gibran mampu memenangi pilwalkot Solo tahun ini.
Tidak masalah, setiap kandidat pasti punya kepercayaan diri masing-masing yang siapapun tidak dapat melarangnya.
Di satu sisi, dapat kita lihat bahwa Gibran didukung banyak partai politik besar seperti Gerindra, Golkar, PDIP, PAN, Nasdem dan lain sebagainya. Cuma PKS dan Demokrat yang tidak mendukungnya.
Itu pertanda bahwa Gibran akan semakin memudahkan memenangkan pilwalkot Solo tahun ini.Â
Jiwa petarungnya semakin muncul ketika banyak kepercayaan partai-partai besar mengusungnya. Ditambah lagi, ayahanda Gibran seorang Presiden dan dia putra Solo yang juga dikenal baik warga Solo.
Itu kunci penting seorang Gibran makin percaya diri dan siap sedia bertempur melawan siapa saja.
Kontestasi politik memang harus ada kepercayaan diri dan kesiapan bertempur yang tinggi agar menang mudah. Ditambah, militansi untuk berkeliling menyapa dan merebut hati rakyat dengan program yang bagus dan bisa ditangkap dengan baik oleh rakyat.
Pernyataan Gibran tersebut sangat tegas dan siap bertarung habis-habisan bagaimana pun caranya agar cita-citanya terwujud.
Isu dinasti politik yang disematkan padanya bukan berarti jadi masalah serius dan mampu mengalahkannya di pilwalkot Solo. Malah penulis melihat Gibran ingin membuktikan bahwa isu dinasti politik itu tidak berarti apa-apa dan merubah pilihan rakyat.
Gibran juga ingin membuktikan bahwa dinasti politik itu pada dasarnya adalah baik bila sosok pemimpinnya sudah baik dari awal. Dinasti politik itu tidak akan mengecewakan rakyat dengan gaya kepemimpinan yang buruk, otoriter apalagi berpraktik korup.
Dalam hal ini juga, Gibran ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa memegang amanat rakyat. Tidak menyalahi aturan, apalagi makin sewenang-wenang karena ayahnya adalah seorang Presiden.
Gibran juga sepertinya ingin membuktikan bahwa dirinya tidak akan bergantung pada sosok ayahnya yang akan memenangkanya di pilwalkot Solo tapi dengan kemampuan tim pemenangan dan dirinya yang akan memenangkannya di pilwalkot Solo tahun ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI