Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal kejadian pembakaran bendera partai.
Dalam keterangan tertulis disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dilansir dari CNN Indonesia,25/6/2020, mengatakan "Terus rapatkan barisan! Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Sekali merdeka, tetap merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!".
"Bendera selalu tegak! Seluruh kader siap menjaganya!, Kata Megawati.
Dengan pernyataan itu sangatlah tepat. Melapor ke pihak berwajib lebih bermartabat daripada membalas dengan anarkis.
Sangat tepat
Tepatnya ajakan dari Bu Megawati tersebut membuktikan bahwa seluruh kader partai mementingkan jalur hukum dari jalur hukum rimba.
Banyak kader partai berharap agar setiap kader di setiap daerah tidak terprovokasi dan menyulut emosi mereka untuk membalas tindakan tersebut.
Karena, kalau kader partai tidak ditenangkan, bisa jadi akan ada balasan-balasan yang dapat merusak kewibawaan dari negara dan juga partai.
Namanya orang yang sedang marah karena simbol mereka dibakar pasti sangat menggebu-gebu.
Jadi, kader di akar rumput harus ditenangkan dan diberi saran bahwa jalur hukum adalah jalur yang tepat. Bukan memakai tindakan bar-bar membalas oknum pembakar bendera partai itu.
Sebagai partai besar memang harusnya PDIP tetap mengedepankan jalur hukum. Ajakan dari Ketum sangat tepat. Dibalik emosi ada sosok yang menenangkan sehingga pikiran bisa lurus dan semangat membela partai tidak kebablasan.
Merapatkan barisan dan diskusi menyelesaikan masalah dengan kepala dingin adalah sesuatu yang harus ditempuh agar semua kader satu suara tindakan apa yang harus diambil dan tidak merusak persatuan bangsa.
Apapun yang dilakukan oknum tersebut adalah tindakan yang tidak tepat. Berani berbuat memang harus berani bertanggungjawab.
Demonstrasi selama ini diminta untuk tidak berbuat anarkis tapi bisa menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan santun dan berwibawa.
Karena itu, kita sangat menyesalkan sebenarnya ada partai yang tersakiti karena adanya demonstrasi yang tidak sesuai arah dan jalurnya.
Memakai cara-cara yang tak layak dengan berlaku anarkis seperti itu. Esensi dari demonstrasi bukanlah membakar dan menunjukkan emosi tetapi berbicara dengan penuh kewibawaan demi penyampaian aspirasi kepada otoritas di negeri ini.
Kita sampai sekarang tidak tahu siapa oknum pembakar itu. Kita juga tidak tahu siapa pencetus RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut. Jadi, untuk apa membakar simbol partai dengan gaya kemarahan seperti itu.
Sungguh itu tak layak dan harusnya ditolak tegas. Dan, penting juga melakukan tindakan secara hukum agar bisa kita lihat siapa yang pencetus RUU tersebut dan siapa yang membakar bendera PDIP.Â
Proses hukum akan memberi terang bagi setiap pelanggaran yang ada demi menjamin sebuah keadilan. Kita bangga ada ajakan untuk tetap tenang dan melakukan tindakan secara hukum demi memastikan negeri ini sebagai negeri menjunjung tinggi hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H