Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ibu Megawati Minta Rapatkan Barisan dan Tempuh Hukum adalah Tindakan Tepat

26 Juni 2020   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2020   11:46 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merapatkan barisan dan diskusi menyelesaikan masalah dengan kepala dingin adalah sesuatu yang harus ditempuh agar semua kader satu suara tindakan apa yang harus diambil dan tidak merusak persatuan bangsa.

Apapun yang dilakukan oknum tersebut adalah tindakan yang tidak tepat. Berani berbuat memang harus berani bertanggungjawab.

Demonstrasi selama ini diminta untuk tidak berbuat anarkis tapi bisa menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan santun dan berwibawa.

Karena itu, kita sangat menyesalkan sebenarnya ada partai yang tersakiti karena adanya demonstrasi yang tidak sesuai arah dan jalurnya.

Memakai cara-cara yang tak layak dengan berlaku anarkis seperti itu. Esensi dari demonstrasi bukanlah membakar dan menunjukkan emosi tetapi berbicara dengan penuh kewibawaan demi penyampaian aspirasi kepada otoritas di negeri ini.

Kita sampai sekarang tidak tahu siapa oknum pembakar itu. Kita juga tidak tahu siapa pencetus RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut. Jadi, untuk apa membakar simbol partai dengan gaya kemarahan seperti itu.

Sungguh itu tak layak dan harusnya ditolak tegas. Dan, penting juga melakukan tindakan secara hukum agar bisa kita lihat siapa yang pencetus RUU tersebut dan siapa yang membakar bendera PDIP. 

Proses hukum akan memberi terang bagi setiap pelanggaran yang ada demi menjamin sebuah keadilan. Kita bangga ada ajakan untuk tetap tenang dan melakukan tindakan secara hukum demi memastikan negeri ini sebagai negeri menjunjung tinggi hukum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun