Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Media Asing Menilai Indonesia Kalah Melawan Covid-19, Apa Jawaban Kita?

24 Juni 2020   11:13 Diperbarui: 24 Juni 2020   11:05 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO) Hafidz Mubarak A

Artikel media Australia, The Sydney Morning Herald menjabarkan Indonesia sedang dalam krisis kekalahan melawan Pandemi Covid-19.

Artikel tersebut dirilis oleh James Massola, kontributor Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta. Dalam tulisannya ia menjelaskan, delapan dari 10 hari Indonesia mencatat lebih dari 1.000 kasus baru setiap hari dilansir dari CNN Indonesia, 24/6/2020.

Atas dasar itu memang beberapa hari ini kasus terinfeksi virus Corona di Indonesia mencapai ribuan orang. Tentu itu lain dari sebelumnya yang hanya mencapai ratusan meningkat sampai ribuan kasus.

Kondisi ini tentu menjadi sorotan media asing dan kita juga pasti merasa kecewa dengan pernyataan dari media tersebut. Rasa kecewa itu harusnya jadi cambukan buat kita melawan Pandemi ini.

Apa jawaban kita?

Dari pernyataan media Australia tersebut, ada jawaban dari Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto yang sepertinya pasrah begitu saja. 

Begini kata Achmad Yurianto dilansir dari CNN Indonesia.com, 24/6,"Silakan mau ngomong apa saja". Achmad Yurianto sebagai jubir Gugus Tugas tidak ambil pusing.

Yurianto pun menegaskan, saat ini ada 139 laboratorium yang telah melakukan pemeriksaan spesimen. Spesimen bisa mencapai dua puluh ribu per hari.

Atas tanggapan ini, sebenarnya yang penting itu masyarakat patuh dan disiplin. Mengapa?. Hal itu karena percuma diperiksa spesimen tapi setelah ada hasil dan dikarantina warga yang terinfeksi virus Corona, ketika sembuh tidak disiplin dan patuh protokol kesehatan. Hingga akhirnya kena lagi.

Kuncinya yang sering kita dengar adalah disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan. Ketika masyarakat tidak mau jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dengan rajin, maka sama saja Pandemi terus berlanjut.

Belum lagi persoalan Car Free Day (CFD) di Jakarta waktu lalu dipermasalahkan karena mengundang banyak massa. Kegiatan itu bisa menimbulkan kasus baru. Belum lagi di pasar dan mall juga demikian.

Alhasil, kita terus disorot media asing hingga kita pun tidak suka maupun marah dengan berita dan opini dari media asing tersebut. Padahal, sah-sah saja media menyorot suatu kasus karena kebebasan pers yang dijunjung tinggi di Indonesia dan tentunya di berbagai negara lain.

Harusnya, jawaban kita menerima saja berita tersebut kalau memang itu yang terjadi dan benar. Langkah selanjutnya lakukan ketegasan kepada masyarakat yang bandel atau ngeyel. Lakukan berbagai aksi yang mampu menekan angka korban positif Covid-19. Jawaban dari pak Yurianto seperti pasrah. Maunya dijawab saja dengan tegas bahwa kita terus bekerja melawan Pandemi. Melakukan aksi tegas dan terukur agar masyarakat patuh. 

Jawaban kita harus lantang kepada media asing agar tidak meremehkan kita. Baiknya belajar dari negara seperti Italia, Amerika, Inggris dan negara Eropa lainnya yang sudah lepas dari LockDown karena Pandemi mulai menurun dan gelaran liga sepakbola di negara tersebut sudah bergulir.

Sedangkan kita masih tahap new normal dan masih terjadi peningkatan positif Covid-19 serta gelaran olahraga pun belum bergulir layaknya negara di benua Eropa tersebut.

Jadi, kita harus terus melawan dan buktikan tidak kalah dengan Pandemi Covid-19 ini. Meski media asing menyorot, mari kita jawab tegas bahwa Pandemi akan dikikis habis.

Pasti bisa kita menang dan hidup normal seperti sedia kala dengan kerjasama dan kepatuhan bersama melawan Pandemi. Jangan pasrah maupun marah dengan sorotan media asing tapi pembuktian kita bisa itu yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun