Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayah juga Bisa Mengasuh Anak seperti Ibu

20 Juni 2020   22:03 Diperbarui: 20 Juni 2020   22:09 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sebuah keluarga sering tentunya kita lihat seorang Ibu yang selalu mengasuh anaknya. Sosok Ayah hanya pergi kerja cari uang demi kebutuhan hidup dan Ibu di rumah menjaga anak, mendidik anak, mengasuh anak demi kebutuhan yang diperlukan.

Dalam pikiran dan pengalaman kita tentu demikian di sekitar lingkungan. Untuk memandikan, menyuap makan anak dan mengajari anak tugas sekolah, maka peran Ibu yang paling kuat.

Akan tetapi, kebiasaan itu harus bisa kita kurangi. Paradigma masyarakat bahwa Ibulah yang mengasuh anak harus dikikis pelan-pelan agar Ayah juga berperan.

Ayah dan Ibu harus bekerjasama dalam proses pengasuhan anak. Namun, kadangkala kita saksikan juga bagaimana seorang Ayah juga ada yang berperan layaknya seorang Ibu. Ada juga anak yang dekat dengan Ayahnya karena sering diasuh Ayahnya dibandingkan Ibunya.

Oleh karena itu, kebiasaan dan paradigma yang sering kita lihat dan pikirkan bahwa Ibulah yang mengasuh anak harus dikikis perlahan.

Menurut Rahmat Hidayat, Co-Founder Komunitas ID_AyahASI mengatakan, laki-laki cenderung punya cara tersendiri. Jangan heran bila sesekali mendapati ayah tertidur saat dititipi anak, bermain sampo saat memandikan anak dan sebagainya dilansir dari republika.co.id, 15/6/2020.

Atas dasar itulah bahwa seorang Ayah bisa seperti Ibu asal ada keinginan kuat. Ayah bisa menahan emosinya bila anak bertingkah dan susah disuruh orangtuanya.

Sering kita melihat bahwa seorang anak lebih suka sama Ibu karena Ibunya lebih baik, lebih halus dan tidak suka marah-marah. Ada Ayah yang sangat emosional sehingga kedekatan anak dan Ayah tidak terlalu dekat.

Belum lagi Ayah terus kerja pulang malam. Sepulang kerja tidak sempat memperhatikan anak karena langsung istirahat.

Sebab itu, dengan adanya tulisan ini dapat membuat seorang Ayah dan kita semakin dekat dengan anak.

Banyak cara yang bisa diperbuat seperti meluangkan waktu dengan anak dalam membagi tugas dengan Ibu.

Misal, Ayah hari ini memandikan anak dan Ibu yang menyuapi makan anak. Esok harinya Ibu memasak, si Ayah mengajari anak. Begitulah seterusnya.

Itu rasanya sangat baik agar anak juga sama-sama dekat dengan kedua orangtuanya. Kalau itu dijadikan kebiasaan saat ini maka dampak positifnya adalah hilangnya paradigma masyarakat yang beranggapan Ibulah yang mengasuh anak dan tinggal di rumah saja.

Sekaligus, dampak positif lainnya secara psikologis, anak dekat dengan kedua orangtuanya. Karena Ayah maupun Ibu sama saja orangtua anak yang harus dicintai dan dikasihi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun