Tapi, ya sudahlah. Semoga kita tidak bingung dan bisa dengan seksama memahami dan mencermati pernyataan Anies tersebut.
Pak Anies Baswedan selama PSBB transisi meningkatkan tes massal kepada masyarakat agar mengetahui bahwa mereka terpapar virus Corona dan bisa isolasi diri atau segera dirawat.
Alhasil, itu yang membuat tingkat terinfeksi virus Corona semakin meningkat di DKI Jakarta.
Kalau penulis boleh mengkritik, berarti banyak warga Jakarta selama ini ngeyel atau tidak patuh. Kalau patuh dari awal terhadap protokol kesehatan, pasti baik di tes massal tidak akan positif Covid-19 atau Corona.
Akan tetapi, buktinya setelah di tes,banyak warga Jakarta positif Corona.Â
Seharusnya, hal itu tidak terjadi kalau kepatuhan dan kedisiplinan dilakukan maksimal oleh warga.
Percuma saja di tes semua warga, kalau masih ngeyel dan tidak menerapkan protokol kesehatan sampai kapanpun penyebaran tidak akan habis.
Kalau sudah sehat masih pergi kemana-mana, berinteraksi sosial dengan orang lain, tidak pakai masker dan cuci tangan, akan bisa kena infeksi virus Corona. Dengan kata lain, satu orang bisa terinfeksi dua kali.
Sama saja hasil tes massal sia-sia. Kuncinya adalah masyarakat DKI Jakarta harus patuh. Setiap orang yang pernah terinfeksi virus Corona bisa kembali terinfeksi kedua kalinya.
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta selain melakukan pengetesan, harus bisa tegas dan mengajak masyarakat untuk patuh dan patuh protokol kesehatan.