Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menghemat Listrik Menghindari Bayaran Mahal

12 Juni 2020   22:37 Diperbarui: 12 Juni 2020   23:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/markusspiske

Dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu butuh namanya listrik. Listrik adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia. Tanpa listrik akan hampa kehidupan karena rumah gelap, dunia gelap dan berbagai kegiatan sehari-hari menjadi gagal.

Kita butuh lampu, butuh charger handphone, butuh menonton, menghidupkan komputer atau laptop dan kegiatan di kantor butuh listrik.

Listrik, air, udara, cahaya adalah kebutuhan untuk kelangsungan hidup bersama. Karena itu, listrik harus tetap ada.

Cara menghemat listrik

Dikarenakan listrik sangat berguna bagi kehidupan, maka kita butuh menghemat listrik. Kalau tidak dihemat, maka pembayaran akan membengkak atau meledak atau mahal. Banyak cara yang bisa kita lakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari penulis, kami sekeluarga selalu diingatkan orangtua menghemat listrik.

Caranya adalah ketika pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, pada saat itu matahari sudah muncul dan kami selalu diingatkan orangtua terus untuk mematikan lampu dan segala yang berkaitan dengan penggunaan listrik.

Ketika kami lupa, maka sanksinya adalah dimarah-marahin oleh orangtua. Itu adalah sanksi kecil saja.

Ketika misalnya banyak penggunaan lampu dimalam hari, maka orangtua mengingatkan terus mematikan segala lampu yang tidak perlu.

Kalau mau tidur, hanya lampu kamar saja yang boleh hidup. Selain daripada itu tidak boleh. Sewaktu misalnya, lemari es atau kulkas menyala, rice cooker atau pemasak nasi hidup atau dipakai, dispenser hidup, keran air hidup dan banyak lampu juga hidup di malam hari, maka orangtua mengingatkan agar mematikan salah satu diantara itu.

Semua itu demi penghematan terhadap listrik agar pembayaran tidak membengkak atau mahal. Dan, kami juga tidur tidak pakai AC dan pakai kipas angin. Panas di malam hari di kota ini tidak membuat kami harus pakai pendingin itu.

Baru-baru ini saja hanya orangtua pakai kipas angin. Sedangkan kami tidak. Itu semua adalah bagian dari penghematan listrik.

Pelit terhadap listrik tidak masalah, yang penting kita masih bisa menggunakan lampu, alat memasak dan lainnya secara baik dan berguna.

Itu selalu ditekankan oleh orangtua. Sebab itu, selalu kami sebagai anak-anaknya mengingat itu.

Simpel sekali sebenarnya untuk menghemat listrik. Tidak sulit-sulit amat ketika kita sadar bahwa penggunaan listrik sudah terlalu banyak maka salah satu harus dikurangi.

Semua berasal dari kesadaran kita terhadap penghematan listrik. Meski di rumah aja, jangan membuat kita boros listrik, akhirnya nanti pembayaran membengkak atau mahal, kita tidak bisa membayarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun