Apakah kita yakin bahwa seorang kontributor majalah dewasa itu pasti jorok, hina dan patut disingkirkan?.
Ini sebenarnya bagi penulis tak masuk akal. Apakah nanti ketika menjalankan tugas sebagai Dirut TVRI, Iman akan memasukkan film, tayangan, berita dan sinetron tentang pornografi?.
Siapa yang bisa menjamin bahwa Iman akan memasukkan unsur-unsur pornografi dalam tayangan TVRI nanti?.
Aneh sungguh aneh sebenarnya. Kita bagaikan hakim di bumi dan di surga. Secepat itu menjudge orang lain hina, moral dan agamanya tidak bagus. Janganlah begitu. Tolong hormati martabat orang lain sebagaimana martabat kita dihormati.
Jangan-jangan karena tulisan ini, penulis disamakan dengan Iman Brotoseno?. Janganlah cepat menjudge ya.
Andai Iman Brotoseno memimpin TVRI dengan cara-cara yang kotor, tidak terpuji dan ada unsur pornografi, maka masyarakat bersuara agar cepat dicopot dari jabatannya. Kalau perlu laporkan saja ke polisi agar masalah diselesaikan dengan cara yang terpuji.
Kita awasi saja TVRI setiap siarannya, ada juga Komisi Penyiaran yang mengawasi TVRI juga. Jadi, jangan cepat menjudge, membunuh karakter seseorang. Itu tidak baik. Itu bukan bangsa Indonesia yang bertakwa, beragama dan baik hati.
Semoga kita bisa mengerti dan tidak lagi cepat menjudge orang lain bersalah dan kehidupannya tidak baik karena masa lalu pekerjaannya.
Lihat saja dulu sepak terjangnya di lapangan nanti baru beri kesimpulan, bukan langsung memberi kesimpulan tapi belum melihat kerja nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H