Pemilihan Iman Brotoseno yang dikenal sebagai kontributor majalah Playboy Indonesia dipersoalkan banyak kalangan.
Dua pihak yang penulis sorot dalam tulisan ini yang mempersoalkannya yakni dari FPI hingga PKS.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan penunjukan Iman Brotoseno sebagai Direktur Utama TVRI tidak sesuai dengan Tap MPR RI No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
Kata HNW lagi, "Yang bersangkutan pernah menjadi kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia, serta tidak memiliki pengalaman sukses atasi masalah seperti yang terjadi di TVRI sebagaimana yang diharapkan oleh Dewas TVRI," tuturnya.
Selain itu, FPI juga memberikan tanggapan melalui Sekretaris Umum FPI Munarman mempermasalahkan rekam jejak Iman di majalah Playboy Indonesia.
Seperti diketahui, pada 2006 FPI menggeruduk kantor majalah dewasa itu karena menyebarkan pornografi dilansir dari CNN Indonesia.com, 29/5/2020.
Atas kedua tanggapan tersebut izinkan penulis mengulas sesuai dengan pendapat penulis sendiri.
Sebenarnya, ada salah pikir dari PKS dan FPI dalam menanggapi keputusan memilih Iman Brotoseno sebagai Direktur Utama TVRI.
Begini, arah pikir keduanya masuk ke ranah moral dan agama, seakan-akan Iman tidak punya moral dan agama.
Pasti seorang Iman punya agama dan moral. Jangan-jangan dia rajin beribadah setiap harinya kepada Tuhan yang Maha Esa. Coba lihat juga riwayat kehidupan dan agamanya.
Apakah ada kesalahan terhadap agama dan moralnya selama ini?. Atau Iman Brotoseno sering melakukan perbuatan tak terpuji dan hina kepada orang lain atau keluarganya?.