Jadi, mengapa setiap orang menganggap orang yang terinfeksi Corona itu aib, sehingga harus dikucilkan, dijauhi dan dianggap bukan saudara seperti adik Via Vallen?.
Kebetulan tadi penulis membaca isi komentar di akun Via Vallen mengenai adiknya tersebut. Banyak komentar yang mengulas riwayat perjalanan adik Via Vallen bersama teman atau pacarnya.
Jadi, para netizen menganggap karena riwayat perjalanan itulah yang membuatnya adiknya terinfeksi Corona dan keluarlah komentar aneh-aneh dari netizen.
Itu masih netizen, belum lagi lingkungan sekitar rumah. Sungguh berbahaya memang kalau orang menganggap Corona adalah aib, padahal tidak.
Masyarakat sulit sepertinya membedakan apa itu aib dan apa itu penyakit. Dalam hal inilah butuh edukasi dan sosialisasi yang panjang agar lebih sadar.
Tak perlu takut dengan Corona karena itu disebabkan oleh virus ketika kita bersentuhan atau memegang sesuatu barang atau benda dan benda itu dipegang lagi oleh orang lain atau bahasa medisnya droplet.
Virus Corona bukan masuk ke tubuh melalui udara tapi sentuhan dan droplet tadi. Hal sekecil ini masih banyak tidak diketahui masyarakat kita, makanya jadi takut dan menganggap orang yang terinfeksi Corona adalah aib dan tak perlu ditemani atau didekati.
Lelah sungguh lelah pemerintah dan kita yang tahu mengenai virus Corona ini memberikan edukasi dan sosialisasi tapi masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengerti.
Mau berkata apa lagi?. Rasa takut, resah dan gelisah akan Corona masih bersemayam dalam pikiran sebagian masyarakat. Maka tugas kita untuk menyelesaikan masalah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H