Di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, ternyata eh ternyata Pak Sandiaga Uno yang merupakan calon Presiden tahun 2019-2024 lalu, bicara soal resep Pilpres 2024.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 23/5/2020, Sandiaga Uno buka suara soal 'persiapan' Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 Â di tengah Pandemi Covid-19. Dia membeberkan strategi yang perlu dilakukan guna menggaet pemilih muda atau kalangan milenial. Hal ini diungkapkan kala mengisi diskusi virtual Katadata pada Jumat (22/5) malam.Â
Mau mencalonkan lagi?
Menjadi pertanyaan, apakah Pak Sandiaga mau mencalonkan diri lagi sebagai Capres atau Cawapres tahun 2024? Apalagi waktu lalu Pak Jokowi terang-terangan mengatakan bahwa mendukung Sandiaga bila ikut kembali dalam kontestasi pemilu 2024. Ungkapan itu viral dan menjadi perbincangan hangat di media.
Sebenarnya tidak masalah juga, itu hak politik setiap orang yang tak bisa dikekang oleh siapapun. Tapi, memang momennya sangat jauh sekali masih ada sekitar 4 tahun lagi pemilu 2024.Â
Pasti terlalu dini untuk membicarakan Pilpres 2024 karena kita baru melalui Pilpres 2019 bukan?.Â
Meski demikian, siapa tahu saja persiapan matang Pak Sandiaga Uno sejak sekarang akan melenggangkan namanya menjadi salah satu capres-cawapres bahkan bisa jadi pemenang berkat persiapan yang matang.
Secara gamblang beliau memaparkan strategi pemilu tahun 2024 itu dan diungkapkan di media online. Itu mungkin langkah dan strategi dahsyat seorang Sandiaga saat ini demi menjamin dirinya sebagai salah satu lawan terdepan di pemilu 2024. Artinya, sudah sangat serius sekali untuk ikut kontestasi bukan?.
Sandiaga pun mengatakan bahwa dia tidak mau berandai-andai jauh kedepan karena proses politik dikomandoi oleh partai politik. Sekarang, fokusnya menjadi Relawan Indonesia Bersatu.
Ya, memang harusnya fokus kita menjadi relawan atau membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 hari ini. Itu yang diutamakan daripada harus bicara Pilpres yang masih lama digelar.
Manatahu saja dengan kepedulian dan solidaritas Pak Sandiaga dan mungkin beberapa politisi lainnya yang membantu masyarakat terdampak dapat mencuri perhatian mereka, hingga saat tiba pemilu 2024 akan jadi sesuatu yang baik dalam memenangkan proses politik itu. Bisa jadi juga.
Bukan tidak mungkin Pandemi ini dijadikan titik tolak untuk membuktikan diri sebagai calon pemimpin idaman rakyat. Beragam perhatian dan bantuan diberikan sebagai wujud pembuktian diri bahwa aku layak jadi pemimpin yang mengayomi dan mencintai rakyat.
Buktinya, lihat saja bantuan sosial yang ada terpasang stiker kepala daerah tertentu, ada tas yang bertuliskan Bantuan pemerintah, Pemprov dan banyak lagi sebenarnya. Itu adalah bukti yang menegaskan bahwa menawarkan diri kepada masyarakat bahwa yang stiker dan tulisan yang terpampang dalam bantuan sosial adalah pemimpin yang terbaik dan patut diperjuangkan.
Ya, tidak salah juga, tapi keterlaluan sampai memampangkan stiker segala. Hal itu menjadi dipersoalkan sebagai politisasi bansos.
Kalau memang mau bebas dari politik praktis pembagian bansos harusnya tanpa embel-embel stiker dan tulisan lainnya, biar saja rakyat yang menilai sendiri kebaikan pemimpinnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H