Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran Berharga dari Penjual Jalangkote yang Di-Bully

20 Mei 2020   13:47 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ilustrasi bully, SHUTTERSTOCK dilansir Kompas.com

Kasus bullying atau perundungan masih terjadi dalam kehidupan kita. Waktu lalu Youtuber Ferdian Paleka dibully di sel tahanan. Kali ini, lebih miris ketika seorang anak penjual Jalangkote di sebuah daerah di Makassar dibully oleh sejumlah pemuda.

RL (12) warga Jalan Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala yang kesehariannya menjajakan jajanan jalangkote sering mendapatkan perundungan dari kelompok pemuda dan anak di jalanan.

Dilansir dari Kompas.com, 18/5/2020, Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim mengungkapkan,"Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote. Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu. Tapi kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi".

Kejadian itu sangat menusuk nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan kita. Pasalnya, seorang anak yang tidak mengenal gengsi berjualan jalangkote diperlakukan seperti itu.

Ini sebuah kenyataan dimana peradaban kita, sosial budaya masyarakat makin terkikis habis seiring waktu dan zaman. Ini sangat menyakitkan.

Pelajaran berharga

Apa yang dilakukan seorang anak penjual jalangkote tersebut menyiratkan sebuah pelajaran berharga buat kita bangsa Indonesia. Bahwa anak tersebut menunjukkan buat kita agar tidak pernah gengsi dalam melakukan sebuah pekerjaan yang halal.

Jangan pernah lelah untuk mendapatkan sejumlah uang dari hasil kerja keras. Dan mengajarkan buat anak-anak lainnya untuk tidak manja dan mengharapkan orangtua saja. Apalagi, kalau orangtua dalam kalangan tidak mampu. Kita bisa membantu mereka seperti yang dilakukan si anak penjual jalangkote itu.

Nilai-nilai kehidupan dan kerja keras sudah ditunjukkan oleh si anak sehingga semakin membuka mata kita untuk mengikuti jejaknya dan sumber inspirasi buat anak lainnya.

Buat para pem-bully tersebut pun harusnya malu terhadap dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa. Tidak menunjukkan dirinya bisa bermanfaat buat keluarga dan orang lain.

Para pemuda yang mem-bully tersebut butuh semakin diedukasi, diajari dan dididik secara tegas baik dalam keluarga maupun ditempatkan di sebuah panti pembinaan maupun pembinaan moral dan budaya sebagai bentuk hukuman buat mereka yang mem-bully penjual jalangkote.

Hal itu sebagai sebuah pelajaran berharga agar hidup kita lebih bermanfaat dan bisa menghargai kerja keras dan pribadi orang lain. Tidak semena-mena karena mereka lemah, karena mereka miskin dan karena badan gemuk. Tetapi, lihat pesan positif yang disampaikan si anak penjual jalangkote bahwa kita anak bangsa harus bisa bermanfaat kepada keluarga disaat sulit dan disaat kekurangan.

Dari kasus ini, patut anak-anak diajari lagi pentingnya hidup saling menghargai dan mengasihi. Tidak menganggap rendah, enteng dan mengucilkan orang lain, padahal dia lebih tangguh dari kita.

Hentikan bully atau perundungan karena itu yang akan membuat bangsa semakin terpuruk pada sebuah kekelaman hidup dan kekacauan hidup. Belajarlah dari seorang anak penjual jalangkote.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun