Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada Daging Babi "Berbulu Sapi" Beredar di Pasar

13 Mei 2020   10:29 Diperbarui: 13 Mei 2020   10:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Antara Foto/Asep Fathulrahman

Pertama, kasihan pedagang yang jujur akan mendapatkan imbas dari pedagang yang tidak bertanggungjawab tadi. Masyarakat tidak membeli dagangan dari pedagang daging sapi lainnya disebabkan terauma dengan informasi saat ini.

Kedua, sudah pasti pedagang daging sapi merasakan ekonominya semakin terpuruk oleh karena tidak adanya pembeli akhirnya terimbas pada daya beli kebutuhan pedagang rendah dan dapat mengakibatkan kelaparan.

Kedua hal itu jangan dibiarkan terjadi.  Harus terus dilakukan upaya terbaik demi menjamin kehidupan lebih baik bagi masyarakat. Pihak kepolisian kita tetap melakukan inspeksi ke pasar-pasar dan menanti informasi masyarakat mengenai tindak kejahatan penyulapan daging babi menjadi sapi  yang beredar di pasaran.

Waspada

Dengan adanya informasi itu, harapnya masyarakat tetap waspada dan mencari informasi mengenai perbedaan antara daging sapi dan daging babi. Itu perlu sekali.

Biasanya, masyarakat yang sering membeli daging sapi akan tahu perbedaannya antara daging babi dan daging sapi.

Tetap kuatkan kewaspadaan terhadap bahan kebutuhan kita. Jangan sampai kita terkecoh dan melupakan setiap informasi yang ada saat ini.

Kewaspadaan itu akan menjamin kesehatan masyarakat dan tidak menimbulkan kerugian lain yang lebih banyak lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun