Paling penting, Ferdian harus menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Dan, berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama dan tidak merendahkan orang lain.
Dalam hal ini, kita harus belajar dan belajar namanya menghargai sesama kita. Rasanya, ini kasus kedua yang sangat menyebalkan dan memprihatinkan yang dilakukan oleh seorang Youtuber selama Pandemi Covid-19 ini.
Kemarin, penulis mengulas seorang Youtuber yang menayangkan konten memberi sejumlah uang bagi mereka yang berani membatalkan puasa. Kali ini, ada prank yang memberikan sembako isinya sampah, batu dan bahan sembako busuk.
Sungguh, kelakuan kedua youtuber tersebut sangat tidak dibenarkan dan  merusak persaudaraan kita. Pasalnya, konten-konten mereka sangat tidak mendidik. Entah mau mencari viewers dan subscriber yang banyak atau tidak, yang penting tindakan itu tidak terpuji.
Kasihan sekali korbannya diperlakukan seperti itu. Ferdian Paleka dan kawannya harus tahu apa yang mereka tayangkan sangat melukai hati korban dan melukai hati penontonnya. Seakan-akan merendahkan diri korbannya. Mereka sangat berharap dibantu, ini malah dikelabui.
Jujur saja ya, andai saya dan mungkin kita pasti akan emosi sejenak seandainya ada pihak prank memberikan sampah seperti itu.
Kalau penulis pasti kesal dan emosi bahkan bisa melempar bingkisan sampah itu kepada pemberinya, kenapa?. Hal itu karena emosi sesaat tadi. Kita sudah berharap banyak, malah dipermainkan seperti itu. Pasti kita kesal dan emosi.
Cuma, pihak korban mengambil langkah yang lebih tegas dengan melaporkan ke pihak kepolisian. Semoga semua dapat terselesaikan dengan baik. Jika bisa berdamai, ya baik juga. Jikapun tidak, ya kita serahkan ke proses hukum selanjutnya.
Bagi kita semua dan youtuber lainnya harus belajar dari dua kasus selama Pandemi ini yang melibatkan Youtuber. Jadikan pelajaran kasus ini dan jadikan hikmah untuk jadi Youtuber bukan hanya cari viewers dan subscriber, tapi mengedukasi dan menghormati sesamaÂ
Salam.