Sosok Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah orang pertama yang meluncurkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jakarta. Setelah itu diikuti oleh daerah-daerah lainnya.
Langkah Anies Baswedan tersebut adalah upaya dari pemerintah DKI untuk mengurangi angka pasien positif Covid-19. Karena juga kita tahu DKI adalah daerah yang banyak warganya terpapar virus Corona.
Langkah cepat mengambil kebijakan PSBB memang baik karena langkah, gerak-gerik masyarakat dipersempit agar tidak terlalu berkontak sosial dengan masyarakat lainnya demi pencegahan penyebaran virus Corona.
Namun, langkah Anies tersebut dimaknai lain oleh seorang politikus PDIP Jhony Simanjuntak.
Dilansir dari mediaindonesia.com, 27/4/2019, Jhony Simanjuntak selaku anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta meminta agar penyaluran bantuan sosial untuk warga yang membutuhkan terus dilanjutkan.
Ia menyoroti Anies yang terlihat terburu-buru dan selalu berjargon lebih waspada dan lebih cepat dibanding pemerintah pusat. Di sisi implementasi, Anies justru berantakan.
Selanjutnya, Jhony mengatakan, "Jangan jadikan wabah ini panggung politik. Pemimpin harus berhati-hati bersikap. Lihat pemerintah pusat, selama ini, hati-hati tapi yang penting implementasinya jalan. Penyaluran bansosnya tepat".
Dalam hal ini, sebenarnya Pak Anies Baswedan memanfaatkan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta untuk menghasilkan keputusan-keputusan sesuai keinginannya bersama jajarannya.Â
Dengan adanya otonomi daerah, membuat semua pejabat daerah berhak mengurusi daerahnya sendiri dan melakukan berbagai kebijakan yang bersifat politis.
Pak Anies Baswedan pun sepertinya memanfaatkan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta saat ini menaikkan pamor atau popularitas atau elektabilitas dirinya dengan berbagai kebijakan yang menurutnya bagus. Pernyataan-pernyataan Anies yang dinilai bersifat politis itu sah-sah saja karena jabatan beliau sekarang sebagai gubernur DKI tersebut.