Miris juga ketika pekan lalu masih ada lagi kasus penolakan pemakaman jenazah positif Covid-19 di Gorontalo  di desa Kembes, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut. Warga menolak karena takut tertular, apalagi jenazah itu bukan warga desa Kembes, Sulawesi Utara (dilansir dari Liputan 6.com, 23/4/2020).
Dan, bukan itu saja sebenarnya masih banyak lagi aksi penolakan pemakaman jenazah positif Covid-19 dan penolakan tenaga medis pulang kerumahnya atau kosnya.
Sepertinya, lagu dari Bang Judika itu adalah pesan bagi mereka atau oknum yang menolak itu untuk berubah untuk tidak lagi melakukan hal yang sama, sekaligus seluruh masyarakat Indonesia agar tidak menolak lagi pemakaman jenazah dan menolak tenaga medis pulang kerumahnya.
Mari kita saling optimis badai ini pasti berlalu. Mari kita beri semangat dan dukungan buat mereka yang di garda terdepan merawat dan menjaga kita terhindar dari virus Corona. Mari kita berdoa kepada Tuhan yang memberi kehidupan dan kesehatan.
Virus Corona yang menjangkit tubuh bukanlah aib. Jangan pernah merasa jenazah meninggal Covid 19 adalah aib bagi mereka. Jangan pernah menyingkirkan atau anti dengan para tenaga medis dan menganggap mereka penyebar virus. Sudah cukup itu semua!.
Ayo saling menyemangati dalam duka ini. Ayo berkarya mendukung tenaga medis dan menguatkan mereka yang kehilangan keluarga yang dicintai. Buktikan kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermartabat, bersatu, saling tolong menolong dalam suka dan duka.
Terima kasih bang Judika atas lagu yang menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H