Kartu Prakerja yang diluncurkan oleh pemerintah sudah disasar oleh banyak masyarakat. Di periode pertama saja sudah mencapai sekitar 5,96 juta orang melakukan registrasi dengan 4,42 yang sudah melalui tahap verifikasi email.
Dari data tersebut, dari 3,29 juta yang telah melalui tahap verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), sebanyak 2,78 juta berhasil lolos untuk melalui proses pengacakan sistem untuk bergabung sebagai peserta gelombang pertama Kartu Prakerja.
Akan tetapi, 200.000 peserta yang lolos sebagai peserta gelombang pertama Kartu Prakerja bakal menerima notifikasi via pesan singkat.
Hal yang patut dipertanyakan terhadap kartu Prakerja ini adalah apakah sudah tepat sasaran?. Maksudnya, apakah kartu itu diberikan kepada mereka yang benar-benar sudah di PHK, apalagi di masa Pandemi Covid-19 banyak sekali yang di PHK.
Apakah juga kartu Prakerja bagi mereka yang menganggur dan hidup kekurangan?. Ini penting sekali demi mewujudkan kesejahteraan umum.
Jangan sampai orang yang masih memiliki pekerjaan mendapat manfaat dari kartu Prakerja ini. Lebih baik menyasar mereka yang membutuhkan.
Jangan seperti pembagian sembako, dimana Ketua Fraksi Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino menerima laporan soal data penerima bantuan sembako di 55 Kepala Keluarga di kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat menerima bantuan padahal masih mampu. Meskipun dibantah Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat dilansir dari (mediaindonesia.com, 17/4/2020),Â
Jika itu terjadi namanya tidak tepat sasaran. Ini merugikan masyarakat. Masih ada masyarakat yang menginginkan bahkan menangis untuk mendapatkan sembako.
Sangat banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan itu. Banyak warga miskin dan berkekurangan yang butuh dibantu.
Saya melihat dari berbagai pemberitaan media online dan dari Instagram advokat kondang Hotman Paris Hutapea ternyata masih banyak masyarakat miskin yang butuh bantuan pemerintah pusat maupun daerah.
Melihat kemiskinan itu, harusnya pemerintah menjamah dan segera menyasar mereka dulu. Menyedihkan sekali kalau mereka tidak dapat bantuan, tetapi yang mampu mendapatkan bantuan.