Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wahai Pemerintah, Lihatlah Nasib Media Cetak

2 April 2020   18:14 Diperbarui: 2 April 2020   18:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah Pandemi Covid 19 ternyata berdampak negatif pula terhadap media cetak kita saat ini. 

Dilansir dari media Indonesia.com,2/4/2020, dengan nilai tukar rupiah menembus Rp. 17.000 per satu dolar AS, dikhawatirkan bisa menyebabkan bisnis media cetak di Sumatera Utara gulung tikar.

Disebutkan Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut, Farianda Putra Sinik dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansjah, dalam kondisi sekarang, dengan semakin berkurangnya pendapatan iklan dan tergerusnya oplah yang dialami semua perusahaan media cetak di Sumut tentu sangat memberatkan. 

Ini sangat memprihatikan sekali wahai pemerintah terutama Bapak Jokowi. Saya sebagai penulis media cetak di Sumut sangat merasakan apa yang dikatakan oleh PWI Sumut dan SPS Sumut.

Saat ini media cetak di Sumut khususnya menjerit. Saya yakin media cetak di Indonesia pun sama, buktinya banyak media cetak yang saya tahu sudah gulung tikar.

Saya pun sebagai penulis media cetak asli Sumatera Utara sangat prihatin sekali. Tak tahu lagi saya harus menulis dimana, bahkan ada sedikit lagi honor menulis saya belum dibayarkan media cetak.

Ah, jangan sampai media cetak gulung tikar wahai pemerintah kami. Jika masyarakat kecil diperhatikan saat ini, harusnya jeritan hati perusahaan media cetak pun diperhatikan.

Bayangkan saja bila perusahaan media cetak gulung tikar, apa yang terjadi?. Yang terjadi adalah banyaknya pengangguran. Banyaknya kemiskinan. Ini harus dibaca dan didengar oleh pemerintah Indonesia.

Harapan perusahaan media cetak di Sumut adalah pemerintah pusat membuat kebijakan khusus untuk memberikan insentif antara lain penghapusan pajak kertas koran serta berbagai kemudahan lainnya agar media cetak tetap eksis menjalankan fungsi profesional persnya.

Ya, pemerintah pusat harus mendengar ini dan mengambil kebijakan. Media cetak adalah media informasi rakyat, terpercaya dan ulasannya pun tajam.

Media cetak adalah media yang dijadikan acuan pembaca seperti buruh-buruh, pengemudi angkutan umum, penarik becak maupun masyarakat lainnya.

Hal itu jelas kita lihat di warung-warung misalnya, sering saya lihat tersedia koran sebagai bahan bacaan pengunjung. Di perkantoran juga kadang disediakan koran sebagai bacaan pembuka sebelum bekerja. Artinya apa?, artinya media cetak adalah media rakyat. Jangan sampai punah. Harus dijaga eksistensinya.

Media cetak sudah terlebih dahulu eksis dari media online, karena itu media cetak harus tetap eksis sebagai media tertua di Indonesia.

Saya juga pernah menuliskan di Kompasiana ini bahwa saya tidak suka dengan era digital karena telah mengiris eksistensi dari media cetak. Iklan media cetak berkurang dan pajak kertas pun tinggi. 

Imbasnya, harga per eksemplar media cetak naik dan distribusi koran pun dikurangi imbas dari malasnya masyarakat membeli koran karena harga tinggi dan era digital ini.

Pada intinya, jangan biarkan media cetak menjerit dan gulung tikar. Para perusahaan pers sudah mengumumkan apa yang mereka inginkan dari pemerintah pusat. Saya rasa pemerintah pusat punya solusi dan tidak memberatkan juga permintaan itu.

Ingatlah, bahwa media cetak sahabat rakyat. Media cetak adalah tempat berbagi para masyarakat kecil. Media cetak adalah media yang paling berkontribusi memberikan ruang berkarya seperti menulis bagi masyarakat.

Ya, itu sangat jelas bahwa media cetak yang saya tahu banyak menyediakan rubrik untuk masyarakat menulis. Saya sendiri belajar menulis di media cetak yang ada di Sumatera Utara dan sudah menghasilkan ratusan tulisan. Jangan sampai saya tidak bisa lagi menulis di media cetak lagi.

Wahai pemerintah kami dengarlah jeritan dan permintaan dari perusahaan media cetak ini. Beri mereka solusi. Jangan biarkan media cetak punah karena itu sangat memberatkan kita juga.

Semoga ini menjadi tulisan bermanfaat dan dilirik oleh pemerintah pusat dan ada jalan terbaik atau solusi demi eksistensi media cetak .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun