Media cetak sangat membantu saya, saya ulangi lagi sangat membantu saya dari sisi ekonomi dan literasi bagi masyarakat. Ya, betapa tidak, media cetak kebanggaan Sumatera Utara dan media cetak lainnya di daerah sangat membantu dari sisi perekonomian.
Media cetak biasanya sangat banyak menyediakan ruang menulis bagi para kolumnis maupun penulis pemula. Honornya tidak besar-besar amat, tapi kalau dikumpulkan, apalagi produktif menulis, maka honor itu sangat membantu sekali.
Banyak juga mahasiswa yang menulis di media cetak, sehingga ketika tulisannya terbit, maka dia akan dapat honor yang lumayan membantunya membayar uang kuliah, membayar uang kos dan menambah uang jajan.
Tetapi, sepertinya para kolumnis harus mengalihkan perhatian menulis di media daring atau online, tetapi kekurangannya adalah banyak juga media online yang tidak menyediakan ruang untuk menulis dan ada pula yang tidak menyediakan honor.
Saya sendiri saja mencari-cari media online yang bisa saya jadikan tempat celotehan, beropini dan berkeluh kesah mengenai kehidupan kita saat ini.
Sampai saat ini saya masih memikirkan betapa galaunya para kolumnis cetak bila media cetak yang ada tidak lagi mengudara. Sulit sekali untuk menggantikan sosok media cetak dihari para kolumnis.
Semoga ada solusi untuk tetap mempertahankan media cetak di bumi pertiwi ini. Pemerintah pun harus cari cara agar media cetak yang kita cintai tetap eksis.
Dengan adanya media cetak sangat membantu sekali dari sisi ekonomi. Banyak bakat-bakat muda dalam dunia literasi terutama menulis yang kesulitan mencari tempat dimana dia harus menyalurkan bakat itu.
Semoga dan semoga pemerintah membantu dan sensitif terhadap berita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H