Setiap manusia memang punya emosi. Manusia tidak ada yang sempurna, karena dalam setiap aktivitas kehidupannya pasti sering melakukan kesalahan. Meski begitu, Penting pula untuk mampu menahan amarah, perilaku maupun tindakan sehari-hari.
Terkait itu, sangat disayangkan ketika amarah atau emosi mengakibatkan kerusuhan maupun kerugian. Contohnya adalah seperti tawuran yang belum bisa sirna dalam kehidupan kita.
Dilansir dari kompas.com, 1/12/2019, tawuran antarmasyarakat kembali sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2019). Diterangkan hal ini disebabkan banyaknya kerumunan warga di lokasi itu.
Dari kejadian tersebut, sangat disayangkan sekali hanya karena sesuatu hal menjadi memberikan kerusakan dan kerugian yang parah.Â
Kekurangan banyak masyarakat adalah emosi yang tak mampu ditahan. Begitu juga dengan saya yang kadang masih sering marah jika ada hal-hal yang tak sesuai keinginan terjadi.Â
Akan tetapi, saya tak pernah ikut tawuran maupun merusak fasilitas publik. Hanya kemarahan itu sesaat saja.
Nah, dengan melihat kejadian tawuran di Manggarai membuktikan oknum yang ikut tawuran memiliki tingkat kemarahan tinggi. Tak bisa berpikir positif bahwa tawuran itu merusak persatuan kita. Tawuran itu hanya melukai fisik kita sendiri.
Butuh kesadaran penuh agar amarah itu dapat ditahan. Kadang kemarahan terjadi, akibat manusia tak sadar bahwa akan terjadi dampak buruk dari amarah itu.
Saya pribadi, meski marah, tetapi tidak sampai melukai dan merusak. Tak juga sampai terpengaruh untuk ikut tawuran. Saya tahu tawuran itu berbahaya, dan hanya merugikan kita juga. Karena tawuran, bisa membuat kita terlibat proses hukum.
Jika melihat tawuran rasanya sangat miris. Hanya karena masalah sepele, maka yang terjadi rakyat resah dan terluka. Tak tahu apakah tawuran itu sebagai pemuas nafsu amarah atau cara meluapkan amarah?. Jika itu benar adanya, sungguh menyedihkan sekali.
Para oknum yang sering ikut tawuran itu adalah mereka yang tidak menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Sebab itu, perlu disadarkan dan diberi hukuman. Kalau dibiarkan, maka tawuran akan jadi budaya yang tak pernah usai.
Pelajaran buat kita semua, belajarlah untuk bisa menahan amarah. Ingat amarah yang sampai menimbulkan tawuran hanya membawa kerugian.
Tanamkan dalam hati kita masing-masing bahwa setiap masalah dapat selesai dengan cara yang baik, tanpa harus tawuran.
Jika ada masalah, maka dapat didiskusikan untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Jadi, hentikan tawuran karena itu amarah yang merugikan. Sadarlah bahwa sebagai sebuah bangsa kita butuh bersatu menjadi bangsa yang besar.