Judul diatas adalah bentuk keprihatinan dan kesedihan ketika Ahok atau BTP banyak ditolak akibat ingin dijadikan salah satu pimpinan di BUMN.
Dalam tulisan kemarin, saya sudah memaparkan bahwa netizen banyak yang nyinyir dan kali ini ada salah seorang pimpinan organisasi masyarakat menegaskan penolakannya.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 14/11/2019, Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Bamukmin mengaku heran dengan Presiden Jokowi karena mempertimbangkan Ahok menjadi pejabat negara karena pernah tersandung kasus penistaan agama. Ahok dianggap sebagai produk gagal pejabat negara.
Dari pernyataan itu, sebenarnya sangat menyedihkan, mengapa harus Ahok yang ditolak habis-habisan. Padahal beliau sudah mempertanggungjawabkan perbuatannya. Beliau juga bukan koruptor.
Seakan-akan Ahok begitu dibenci masyarakat. Padahal banyak pekerjaannya yang baik dirasakan rakyat.
Kualifikasi menjadi pejabat pun tidak ada tertera bahwa mantan napi penista agama dilarang menjadi pimpinan BUMN.
Dimana kasih?
Sekarang kita berbicara hukum kasih. Apakah kita tidak tahu dan mengerti hukum kasih?.
Apakah ajaran agama tidak mengajari hukum kasih?. Saya yakin semua agama mengajari hukum kasih kepada setiap umatnya. Kasih itu mau menerima segala perbedaan dan mau memaafkan orang yang sudah mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasih itu murni, kasih itu tulus dan kasih itu selembut salju. Jika mengenal kasih, maka tidak ada penolakan besar-besaran terkait Ahok yang akan diberi jabatan di BUMN.
Kalau memang kinerjanya bagus, mengapa harus ditolak? Sedangkan napi koruptor waktu lalu yang dilarang untuk menjadi wakil rakyat saja memberontak akan aturan itu, tetapi Ahok tidak memberontak akibat penolakan itu.
Mari kita saling mengasihi, tidak melihat masa lalu, tetapi melihat masa depan bangsa. Putra/Putri terbaik bangsa berhak memimpin negeri ini jika dia punya kemampuan untuk itu.
Saya merasa Ahok begitu dibenci dari banyaknya pemberitaan penolakan Ahok menjadi pimpinan BUMN. Terus ada opini atau pandangan yang menolak. Sedikit yang membela Ahok.
Ayo kita dukung terlebih dahulu Ahok di BUMN, jika gagal ya harus diganti. Jangan ditolak dulu sebelum berperang, tentu sangat memperihatinkan.
Bagaimanapun sosok Ahok tetap dia adalah putra bangsa yang harus kita kasihi juga. Masalah hukum yang sudah selesai tak perlu diungkit sepanjang tidak ada hukum yang melarang.
Kasihilah Ahok sebagaimana kita mengasihi sesama kita baik yang seagama maupun tidak. Itu yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan kita serta mencegah kita terpecah belah.
Semoga ini dapat dimaknai dengan baik. Dan penolakan secara terus menerus tidak terjadi. Beri dulu kesempatan demi kebaikan bangsa.
Jangan terus berprasangka buruk kepada pemerintah karena Ahok ingin diangkat menjadi pimpinan BUMN. Beri kewenangan pemerintah memilih sesuai amanat UU yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H