Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jarimu adalah Harimaumu

22 Mei 2019   22:14 Diperbarui: 22 Mei 2019   22:51 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jari-jarimu Harimaumu/PoskotaNews

Kita tak bisa berpikir positif. Kita tidak siap kalah. Apalagi yang berdemo juga tak siap kalah. Menurut pemberitaan yang ada, mereka tak ada menyampaikan aspirasinya, tetapi banyak provokasi yang datang, sehingga bentrok terjadi.

Maukah kita berdamai?

Dengan dinonaktifkan penggunaan media sosial dan fitur-fitur media sosial lainnya merupakan cara agar kita mau merenungkan bahwa pemilu sudah selesai, maka mari berdamai. Saya meyakini maksud pemerintah itu baik, sehingga menonaktifkan sementara media sosial dan fitur lainnya. Kita harus mau menyadari itu.

Begitupun agar tensi politik yang terjadi saat ini mampu mereda dan tidak ada lagi massa aksi yang terjadi. Kalau bisa keluarga dari massa aksi tersebut mengajak jika ada keluarga mereka yang ikut aksi untuk pulang dan hentikan kekerasan itu.

Pihak yang kalah dan menyuarakan akan melakukan aksi pada 22 Mei ini harus keras bersuara dan mengajak massa untuk hentikan demonstrasi yang berujung pada kekerasan ataupun kericuhan itu. Ajak mereka balik ke rumah dan menerima hasil penghitungan suara oleh KPU serta mengutamakan upaya hukum ke Mahkamah Konstitusi saja.

Itu demi perdamaian kita bersama. Lihatlah karena tindakan dan perilaku massa aksi, masyarakat mendapatkan imbasnya. Media sosial dan fitur-fitur media sosial lainnya dinonaktifkan. Fasilitas umum rusak dan masyarakat menjadi sulit beraktivitas. Semua itu karena demonstrasi tersebut.

Buat kita semua bangsa Indonesia juga, mari hindarkan emosi dan tindakan penyebaran hoaks. Jari jemari harus dikendalikan untuk tidak menyebarkan berita bohong dan video-video kekerasan yang dapat memijarkan api amarah. Ayo kita bijak dalam berdemokrasi dan bermedia sosial. Esok hari, doa dan harapan kita agar situasi sudah reda dan masyarakat kembali normal beraktivitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun