Mohon tunggu...
Juanda Azhari
Juanda Azhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mental Kancil

16 Januari 2023   19:47 Diperbarui: 16 Januari 2023   20:03 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"jadi menurut kalian proses kalian menjadi warga tidak penting? Berarti lomba itu lebih penting dari ini?" Temannya yang lain langsung menjawab " bukan begitu kak, kami juga disarankan oleh Pembina ekskul yang menyelenggarakan kegiatan ini untuk ikut kegiatannya dulu karena sudah konfirmasi di kita kak ". 

Situasi seketika hening, sementara tak jauh dari tempat mereka terdengar suara pukulan menghujam. " posisi... " semua terdiam "oii paham maksudku kah? Push up sundala " mereka lantas push up dengan teknisnya yaitu push up sampai bodoh. Temannya dari tempat sebelah juga ikut push up atas dasar kesolidtan dari angkatan mereka meskipun mereka tidak terlambat. 

"Siapa namanya presidennga?" "Pak Jokowi" "push up lagi!! " 1+1 berapa" " 2 kak" hahaha push up lagiii"  5+2 berapa" teman disebelahnya membisiki temannya untuk menjawab dengan salah.. "100 kak" "betulll dekk bangunmkosemua. Jadi kalian semua bo?? Bo??"

 "Bodohhh" jawab beberapa dari mereka. Mereka kemudian dibawa ke tempat temannya yang tak terlambat. Kemudian mereka diberikan informasi seputar sejarah dan makna logo senat mahasiswa fakultasnya. Matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Waktu menunjukkan pukul 06:00 suara Adzan berkumandang. 

"Buka buka..." teriak salah satu senior.  Beberapa teman mail sudah terlihat letih dan sangat ingin berbuka puasa namun mereka tak kunjung di pulangkan. Tak lama Kemudian, mereka dibawa menuju ke aula fakultasnya dan ternyata telah tersedia air gelas disana. Mereka Kemudian berbuka dengan air putih. Setelah itu mereka dipulangkan ke kostnya masing-masing. Mail berkendara menuju ke rumahnya. Ditengah perjalanan tiba-tiba seseorang menyuruhnya untuk berhenti dengan memepet motornya,

 " Tabe' dek mohon maaf ini kucegatki dijalanan, Maua ini bertanya dari fapertaki?" 

"Iye kak" jawab mail dengan kebingunan.

 "Kitauki ini dek?" Orang tersebut memperlihatkan gambar yang Ada Di smartphonenya.

 " oh iya kak saya tahu orangnya" mendengar Hal tersebut. Lelaki bernama putra itu meminta nomor wa seseorang yang Di gambar tersebut kepada mail. Awalnya Ia menolak tapi karena paksaan dari putra Ia memberikan nomor teman angkatannya tersebut. Mail mentelentangkan badannya dikasur empuk. Ia Kemudian tertidur lelap tak sempat bersih-bersih dan mengganti pakaiannya.

***
Kenapa ada yang bermasalah teman angkatanmu sama senior?? Begitulah isi chat teman mail, Razul dengan senior yang Ia teruskan ke group chat angkatannya.  Sontak group angkatannya yang biasanya sunyi langsung gemuruh oleh mereka yang bergunjing. Ada yang Menggertak mencari tahu siapa yang bermasalah Ada pula yang Coba menenangkan. Kepala suku Kemudian membuka forum yang bertempat Di warung mas rodho
Mirisnya yang nadir hanya sembilan orang dari 263. Amarah ketua angkatan ia luapkan dalam group chat Ada beberapa yang tdk setuju namun persetujuan diambil dari suara terbanyak. Akhirnya diperoleh hasil yaitu :
1. Setiap bertemu atau berpapasan dengan senior Baik Di lingkungan fakultas, kampus, dan luar kampus, Harus Sopan dan menyapa senior tersebut
2. Dilarang keras merokok Di lingkungan fakultas dan kampus
3. Jika bukan keadaan yang mendesak, tidak usah chat atau menghubungi senior siapapun itu

Pra pengkaderan ke 2 dimulai pukul 06:00 wita. Mail datang 1 menit sebelum terlambat. Untungnya ia menancap gas motornya sewaktu dalam perjalanan menuju ke tempat tersebut. Disana mereka baru ada 70 orang dari 267. Nampak wajah korlap yang menatap tajam ke arah mereka yang juga menggigit bawah bibirnya. Terlihat wajah kecemasan dari mail dan teman-temannya sebab pada pertemuan sebelumnya telah disepakati bahwa bilamana yang datang tidak cukup 115 maka yang hadir akan diberi hukuman bagi laki-laki push-up sampai cape' dan Wanita skot jump sampai kaki gemetar. Jika dilihat dari hukumannya kalau dari sudut pandang orangtua mungkin akan mengatakan terlalu berlebihan, namun jika dilihat dari kaca Mata senior apalagi senior yang super tua, kalian pasti tahu jawabannya apa!!
Dan benar saja jumlah mereka tidak cukup sesuai dengan kesepakatan sebelumnya dan mirisnya mereka kurang 1. Sungguh kekesalan yang mendalam mereka rasakan kala itu. Mereka melakukan hukuman yang telah disepakati. Suasana yang hening berubah riuh ketika Dita kambuh asmanya sewaktu skot jump. Senior yang melihatnya pun langsung memberikan pertolongan pertama. Semua terhenyak dan tegang. Dita dibawa ke rumah sakit. Ketang dan korlap stand by di rs. Dosen berjalan terhentak. Kakinya seakan menumbuk lantai dasar, orang2 di rs yang tak tahu menahu tentang kejadian merasa kesal karena dosen yang juga menjabat sebagai wakil dekan 3 tersebut karena ia berjalan tak lihat orang. Siapapun yang menghalangi jalannya Ia sambar. Hingga akhirnya Ia melihat Korlap di ujung yang bersandar di tembok. Langkah wd 3 semakin gencar. Hingga ia berhasil meraih korlap yang kemudian saling berhadapan. Tatapan mata yang keras menembus suasana hati korlap dan mental yang kuat menjadi runtuh. "Kalau anak itu tidak selamat, saya do dan penjarakan Kamu sesuai kesepakatan kita sebelumnya." Tegas wd 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun