Hal ini sangat terlihat pada adegan ayah Kok pin sedang melakukan survei pasar di sebuah Salon, dimana pemilik salon yang juga tukang salonnya tidak memiliki gelar sehingga tidak bisa masuk sekolah/ universitas.Â
Sang pemilik salon menceritakan dirinya yang kemudian mengambil semacam kursus yang disebut ITE untuk memiliki keterampilan dalam hal dunia salon.Â
Masyarakat awam menyebut ITE sebagai it's the end (padahal kepanjangannya adalah informasi teknologi). Pemilik salon menegaskan, selama seseorang memiliki keterampilan, maka dia tetap akan bisa sukses dalam hidupnya asalkan bekerja keras seperti yang sudah dilakukan orang-orang Singapura.
Kritik tentang pendidikan ini menurutku sangat mengena sih, realita namun kita tidak mampu lepas dari hal tersebut. Lanjut ke part 2 ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H