Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

I Not Stupid (2002); Pesan Moral di Dunia Pendidikan (1)

23 Agustus 2023   02:21 Diperbarui: 23 Agustus 2023   03:01 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmmmm, jadi teringat zaman dulu bagaimana sodara saya begitu keras dan sampai judekk (apa ya bahasa indonesianya, bosen kali ya) mengajari dan geregetan waktu mengajari saya masih kecil. 

Bukannya bisa memahami apa yang diajarkan tapi makin stress dan rasanya ingin nangis karena benar-benar tidak mampu berpikir lagi apa yang sudah diajarkan. 

Hal yang sama juga terjadi ada Kok Pin yang benar-benar tidak mampu menangkap apa yang sudah diajarkan oleh ibunya, walau dipukul berkali-kali tetap tidak memberi efek.

Sementara itu, ayah dari Terry yang bernama jerry sendiri selalu khawatir akan Nasib anaknya Terry akan seperti ibu dan kakaknya, Selena yang tidak bisa berbahasa mandarin dengan baik. 

Mereka berdua selalu berbicara bahasa inggris setiap waktu. Bahkan dalam Pelajaran bahasa Mandarin, Selena menjawab dengan menggunakan bahasa English karena menurutnya belajar bahasa mandarin tidak penting. 

Terpenting bagi siswa adalah menguasai bahasa inggris sebagai bahasa pergaulan internasional. APakah seperti itu? Jelas saja tidak. guru yang mengajar menjelaskan bahwa mereka orang Chinese, maka penting sekali mereka menguasai bahasa China, karena dengan menguasai bahasa ibu mereka, maka mereka dapat mengenali diri mereka sendiri. 

Hal yang mungkin tidak begitu dipahami oleh anak-anak sekolah usia 12 SMP. Makanya Terry diajari langsung oleh tantenya yang dari Taiwan sehingga dia bisa bahasa mandarin dengan fasih.

Pemerintah Singapura sendiri begitu khawatir jika masyarakatnya lebih menguasai Singlish daripada bahasa inggris asli. Hal ini terlihat dari percakapan di kantornya ayah Kok Pin. 

Hmmm, setahuku sih, Singlish ini merupakan bahasa inggris versi Singapura dan digunakan untuk percakapan non formal sehari-hari. Cuma dari adegan tersebut, aku memahami bahwa Singapura sangat ingin rakyatnya bisa berbahasa inggris dengan baik untuk kegiatan formal, dan posisi Singlish harus di nomor dua dibandingkan Inggris yang asli.

Tekanan yang tinggi di dunia pendidikan membuat angka stres sangat tinggi. Kita sudah memahami betapa tingginya angka bunuh diri pelajar di Korea dan Jepang karena sistem pendidikan mereka. 

Film ini juga membahas tersebut dimana Kok Pin yang sudah stress karena mendapat nilai buruk berniat untuk bunuh diri setelah melihat kasus tv seorang anak yang bunuh diri karena diduga stress akibat nilai yang selalu rendah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun