Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

I Not Stupid (2002); Pesan Moral di Dunia Pendidikan (1)

23 Agustus 2023   02:21 Diperbarui: 23 Agustus 2023   03:01 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asianfilmfanatic.com

Hmmm mungkin hal ini tidak terlalu relevan di Indonesia sih, tapi di negara-negara yang sangat berharap pada kualitas SDM namun rendah SDA seperti Singapura, Korea, maupun Jepang, hal ini mememberikan efek yang sangat besar.

Mari kita lihat korelasinya dengan nilai PISA yang dikeluarkan setiap tiga tahun sekali. Apa sih PISA itu? 

Jadi PISA ini merupakan lembaga internasional yang menilai siswa usia 15 tahun dalam tiga hal yaitu matematika, sains dan reading. Semakin tinggi nilainya maka standar pendidikan di negara tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar internasional. 

Dan sejak tahun 2015, Singapura selalu masuk 5 besar negara peringkat teratas sementara indonesia jauh ada di bawah dengan kisaran di peringkat 60an tergantung tahun penyelenggaraannya. 

Artinya, Singapura sangat menekankan matematika dalam pendidikannya untuk bisa menghasilkan lulusan yang terbaik dan mampu menjawab tantangan global.

Tentu ada sisi positif dan negatif dari tekanan yang besar seperti itu bagi negara indonesia yang kaya akan sumber daya manusia, pasti menjawab hal ini kok dibesar-besarkan. Kalau tidak mampu ya sudah, itu bukan bidangnya. 

Namun, bagi negara- kecil yang miskin SDA maka mereka harus memiliki SDM yang unggul agar bisa bersaing dengan negara-negara tetangga yang jauh lebih besar dan lebih kaya SDA. 

Posisi geografis Singapura yang kecil diapit oleh dua negara raksasa kaya raya baik secara jumlah penduduk maupun kekayaan SDA, yaitu Malaysia dan Indonesia.

Walau begitu, Film ini juga menyoroti bahwa pendidikan tidak bisa hanya sekadar penilaian dari Bahasa Inggris dan Matematika. Hal ini terlihat dari Ms Lee yang melihat potensi Kok Pin dalam bidang melukis. 

Walau awalnya dianggap remah dan tidak penting oleh ibunya, namun kemampuan melukis Kok Pin di akhir film ini juga lah yang mampu membantu polisi dalam menangkap penjahat. 

Tentu terasa muluk-muluk dan lebai, apalagi di endingnya Kok Pin juga mampu menjadi juara 2 melukis tingkat internasional level anak SD. Namun, penekanannya memang bukan ke juara atau mampu menangkap penjahat yang menculik kedua temannya, tapi penghargaan akan mata Pelajaran lain yang dianggap sebelah mata oleh banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun