Apakah dalam keluarga yang memiliki anak lebih dari satu akan membagi rata kasih sayangnya pada semua anaknya? Teorinya sih begitu, tapi kok faktanya akan susah membagi secara adil, benar-benar adil ya. Tiba-tiba saya jadi teringat kisah di alkitab, bagaimana Yakub sangat menyayangi Yusuf dibanding saudara-saudaranya yang lain. Padahal, Yakub memiliki 11 saudara laki-laki lho. Atau bagaimana Iskak sangat menyayangi Esau dan istrinya, Ribka sangat menyayangi Yakub. Antara ayah dan ibu memiliki anak favoritnya masing-masing. Suatu hal yang akhirnya membawa mala petaka.
Dalam alkitab dikatakan, karena Iskak sangat menyayangi Esau, maka dia sudah berencana memberikan berkatnya kepada Esau di usia tua. Namun, hal ini didengar oleh Ribka sehingga Ribka menyuruh anak laki-lakinya agar berpura-pura menjadi Esau dan mendapatkan berkat dari Iskak.Â
Hal yang akhirnya membuat terjadinya permusuhan antara Esau dan Yakub. Yakub harus melarikan diri dari kakaknya setelah Iskak meninggal dan bersembunyi di rumah pamannya, Laban, selama 14 tahun. Bagaimana dengan Yusuf? Rasa kasih saying yang begitu besar dari Yakub kepada Yusuf membuat 10 saudara laki-lakinya menjadi iri. Begitu besar rasa iri dan benci kepada yusuf sampai mereka merencanakan untuk membunuh Yusuf , namun akhirnya menjual Yusuf kepada saudagar dan akhirnya di bawa ke Mesir.
Rasa benci antara saudara menimbulkan dampak yang besar dan terbawa hingga dewasa. Berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya membuat mereka akhirnya menyalahkan pihak lain yang dianggap sebagai penyebab dari semua hal itu. Inilah pelajaran yang saya petik setelah saya menonton film Gara-gara Warisan yang disutradarai oleh MUhadkly Acho dan diproduseri oleh Ernest Prakarsa dan Chand Parwez.Â
Harusnya sih saya buat sinopsisnya pas selesai saya menontonya (saya menontonnya beberapa hari setelah premiere wkwkwk) tetapi saya baru bisa membuatnya sekarang. Namun tentu saja kisah kebencian ini tidak seektrim dari kisah Yakub maupun Yusuf dalam Kitab suci. Namun konflik yang ada muncul saat mereka akhirnya disatukan .
Kisah dimulai dari sosok yang bernama Dahlan yang sudah tua dan sudah divonis terkena penyakit hati. Dia ingin mewariskan guest house miliknya kepada ketiga anaknya, yaitu Adam, Laras, dan Dicky. Syaratnya adalah mereka harus mampu mengurus guest house tersebut dan penilaian akan dilakukan oleh para staf guest house tersebut, siapakah yang paling layak untuk mendapatkan guest house tersebut. Ketiga anaknya yang memiliki masalah keuangan masing-masing berusaha memberikan yang terbaik agar mampu mendapatkan warisan tersebut.
Film ini dibintangi oleh para stand up komedi seperi Aci lesti, Lolox, Ence Bagus, dan Dicky difie. Dengan adanya para comedian, maka film ini menjadi lebih hidup karena penempatan komedi di momen yang tepat tetapi tidak menurunkan tensi konflik yang ada.Â
Berbagai reviewer yang saya lihat setelah film ini tayang membuat saya memutuskan untuk menonton ini dan memang film ini layak untuk ditonton. Cuma, film ini mungkin tayang di waktu yang tidak tepat karena berbarengan dengan KKN penari dan juga film kuntilanak. Sehingga animo masyarakat lebih fokus ke film KKN penari maupun KUntilanak. Apalagi dua film ini sudah di hype sedemikian rupa. KKN Desa Penari sudah terkenal dari twitter yang viral di tahun 2019,s ementara itu Kuntilanak sudah sukses di seri 1 dan 2 sehingga kemungkinan besar untuk mengulang kesuksesan di seri 3 nya juga sangat besar.
Ok, balik lagi ke filmnya, tiga anak ini memiliki latar belakang masing-masing dalam mendapatkan warisan itu. Adam yang hanya seorang operator telepon dan membutuhkan biaya besar untuk anaknya yang akan masuk sekolah dasar. Laras yang membutuhkan biaya besar untuk menjaga Pnti Wreda yang dikelolanya tetap bertahan. Sementara itu, Dicky membutuhkan uang untuk memenuhi semua kebutuhannya dan pacarnya.
Selama ada di guest house (GH) tersebut, mulailah muncul rasa sakit hati yang terpendam selama ini. Adam sejak kecil selalu merasa tersisih karena ayahnya selalu memanjakan Dicky. Semuanya selalu ada untuk Dicky. Bahkan dia tidak mampu meraih apa yang dicita-citakannya karena sikap keras kepala ayahnya yang merasa ayahnya selalu benar.Â
Hal yang sama juga terjadi pada Laras. Semua kebutuhan Dicky selalu terpenuhi oleh ayahnya. Ada adegan dimana ayahnya transfer uang untuk Dicky yang katanya untuk biaya kuliah namun dipakai oleh Dicky untuk beli Narkoba. Dua kakaknya mengetahui bahwa adiknya adalah pengguna Narkoba namun percuma untuk berdebat karena ayahnya tidak akan pernah mau tahu akan hal ini dan selalu berpikir bahwa Dicky adalah anak yang baik atau akan berubah menjadi anak yang baik.
Pada bagian itu, aku merasa gregetan sih melihat ayahnya kenapa terlalu memanjakan Dicky padahal jelas-jelas Dicky itu pecandu narkoba. Baru ketahuan pada satu momen mengapa Dahlan begitu memanjakan anak bungsunya itu. Dia berusaha menebus rasa bersalahnya kepada Dicky karena sewaktu bayi dia merokok dekat dengan Dicky sehingga membuat Dicky akhirnya sakit-sakitan.Â
Penebusan rasa bersalah itu diwujudkan dengan memberikan apapun yang diinginkan oleh Dicky dan mengabaikan dua saudaranya yang lain. Sementara itu Laras sendiri begitu benci dengan ibu tirinya yang diperankan oleh Ira Wibowo. Baginya ibu tirinya tidak bisa menggantikan peran ibunya dan menurutnya, gara-gara ibu tirinyalah, maka Dahlan ingin menjual GH tersebut.
Pada momen itu aku berpikir mungkin benar jangan-jangan memang ibu tirinya itu ibu tiri yang matre, yang menikahi Dahlan hanya untuk mendapatkan harta kekayaannya saja. Tapi melihat karakter ibu tirinya dari awal sampai pertengahan kok tidak menunjukkan kelicikan ala ala peran antagonis gitu wkwkwkwk , jadi ini pasti jebakan. Dan ternyata memang benar dugaanku, bahwa itu semua merupakan persepsi dari Laras sendiri yang sejak awal sudah tidak menyukai kehadiran Ibu tirinya, sehingga berpikir keputusan apapun yang dibuat oleh Dahlan itu pasti karena bujuk rayu dari ibu tirinya itu.
Sosok Dicky yang diperankan ge Pamungkas adalah sosok yang bikin kita semua menjadi geregetan. Disatu sisi, tokoh ini adalah tokoh yang memiliki talenta sebenarnya dibidang music. Yah, karena dia anak band. Tapi disisi lain pergaulan yang bebas dan uang yang begitu mudah didapat dari ayahnya membuat dia akhirnya terjebak dalam pecandu narkoba, termasuk dia akhirnya dijebak oleh gembong narkoba agar bisa mendapatkan GH Dahlan.Â
Itu beneran bikin greget, kok bisa sebodoh itu sih ini anak. Tapi kalau dipikir-pikir, andaikan dia tidak gampang ditipu sama gembong narkoba yang diperankan oleh Lukman Sardi, ya film itu sudah selesai dunk, hahahahaha.
Berbagai latar belakang dan konflik yang ada saat mereka berkumpul di GH akhirnya bisa terurai satu persatu. Tapi ada bagian yang bikin aku gregetan, mengapa Dahlan begitu ngotot untuk tidak meminta donor hati kepada anak-anaknya, padahal dokter mengatakan bahwa itu tidak masalah dan hati yang terpotong dari anaknya bisa pulih dengan sendirinya.Â
Pada bagian ini, aku merasa penulis naskah berusaha agar dramanya lebih mengena dengan sikap keras kepala Dahlan yang tidak ingin melukai anak-anaknya dan siap dengan risikonya. Tapi disisi lain ya greget aja sih. Kalau bisa mendapatkan cara yang gampang dan tidak berbahaya mengapa harus dibuat sedrama itu.Â
Bagi saya sih, bukannya membuat saya menjadi iba dengan sosok Dahlan tapi malah menganggap Dahlan adalah sosok yang mencoba menjadi superhero, sok pahlawan gitu. Tapi ya tidak-apa, kan ini menurutku, jadi ya sesuai dengan yang aku rasakan dan aku lihat dunk, wkwkwkwkwk.
Istrinya Adam (lupa aku siapa yang meranin ya) juga secara tidak langsung menyindir masyarakat kita yang menganggap bahwa sekolah swasta itu lebih baik daripada sekolah negeri. Sekolah swasta dengan bahasa asingnya itu lebih baik daripada sekolah negerinya.Â
Apalagi dia melihat  anak tetangganya (yang tidak bisa dijadikan referensi utama sih) suka berbicara kotor dan kasar. Akhirnya dia mengambil kesimpulan bahwa anak-anak yang masuk di sekolah negeri itu pasti seperti itu. Padahal ya tidak juga. Banyak juga anak-anak yang sekolah di sekolah swasta dengan label internasional juga memiliki perilaku yang buruk dan tidak bisa menjadi contoh yang baik
Menjadi seorang operator telepon, menerima makian melalui telepon dan secara langsung ternyata berbeda. Hal yang dialami langsung oleh Adam selama mengurusi GH tersebut. Butuh waktu lama bagi dia untuk bisa adaptasi agar bisa menerima keluhan dan omelan dari penghuni GH atas pelayanan yang tidak memuaskan.Â
Sementara itu sosok Laras yang memiliki perencanaan yang baik, diperkirakan sejak awal bakal jadi pemenangnya karena dia memberi terobosan terobosan dalam pengelolaan GH. Selain itu dia mampu mengelola keuangan dengan baik. Yang paling lemah adalah Dicky yang tidak paham harus melakukan apa dalam mengurusi GH, sehingga bikin para staf GH menjadi bingung sendiri dengan bos mereka itu.
Kalau diberikan skala 1-10 saya beri 7,5 deh. Film ini sayang sekali harus diputar dengan film-film yang sudah ditunggu oleh banyak orang, sehingga hanya mendapatkan jumlah penonton setengah jutaan saja. Padahal kalau dilihat dari jalan cerita menurutku sih jauh lebih bagus daripada KKN Desa Penari. Kalau Kuntilanak tidak tertarik sih karena lihat trailernya jadi bingung ini film tentang setan atau tentang penyihir ala Harry Potter gitu ya? Wkwkwkwwkwk. Akting para pemainnya juga bagus, baik itu Oka Antara maupun Indah Permatasari. Untuk hiburan dan pesan moral, menurutku film ini layak ditonton. Karena reviewnya udah telat ya bagi yang ingin menonton lagi ya silahkan (tidak tahu harus menonton dimana tapi wkwkwkw). Selamat menikmati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H