Mohon tunggu...
Juan Anthonio Kambuno
Juan Anthonio Kambuno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang KKN UNNES Desa Ngepanrejo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hebat! Tim KKN Unnes GIAT 3 Berhasil Menginovasikan Keripik Lenteng Menjadi High Added Value dengan Packaging Elegan!

16 November 2022   21:28 Diperbarui: 17 November 2022   14:27 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Ngepanrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terkenal sebagai desa wisata religi dimana terdapat spot-spot unik salah satunya Makam Simbah Kyai Wali Gedati. 

Selain itu, desa ini juga terkenal sebagai desa agraris dimana berbagai macam jenis pertanian dihasilkan, contohnya jangung, singkong, padi, dan lain-lain. Di Desa Ngepanrejo, tanaman singkong sangat mudah dijumpai karena penanamannya yang tidak sulit. Singkong juga disebut sebagai salah satu pohon kehidupan karena semua bagian dari singkong dapat dimanfaatkan.

Karena singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, maka sebagian besar masyarakat Desa Ngepanrejo menjadikan singkong sebagai alternatif usaha penghasilan sehari-hari selain dari bertani yaitu usaha lenteng. Usaha lenteng merupakan usaha yang menjanjikan karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. 

Telah tersebar beberapa usaha lenteng di Desa Ngepanrejo yang meliputi Dusun Mantusari, Dusun Posong, Dusun Citran. Keripik lenteng oleh masyarakat Desa Ngepanrejo didasarkan pada bahan utamanya yaitu singkong. Pembuatan keripik lenteng masih dilakukan secara tradisional yaitu:

  • Singkong dibersihkan dan direbus sampai matang
  • Kemudian Singkong dihaluskan dengan lumpang dan diberi garam secukupnya
  • Kemudian  olahan yang telah dihaluskan dibagi, ditipiskan dan dicetak membentuk sebuah lingkaran besar yang tipis
  • Kemudian dijemur hingga kering 
  • Keripik siap digoreng 

Akan tetapi, saat ini para pengusaha lenteng menghadapi beberapa masalah dalam mempertahankan usahanya mulai dari cuaca yang menjadi salah satu faktor permasalahan yang dihadapi khususnya di musim hujan.

Selain itu Pengusaha Lenteng terkendala masalah koneksi internet apabila pemasaran secara online, produk yang dijual belum memiliki label dan juga inovasi pengemasan, serta produk hanya memiliki 1 varian rasa yaitu Lenteng Original yang dijual secara mentahan hal ini diungkapkan oleh Ibu Musa idah selaku pengusaha Lenteng di Dusun Mantusari Desa Ngepanrejo, Bandongan, Kabupaten Mageleng. 

"Saat ini saya baru bisa menjual mentah mbak, karena pemasaran masih dalam lingkup kecil mungkin setelah ada inovasi dari mahasiswa KKN Unnes ini saya akan mengembangkan produk lenteng menjadi beberapa varian," tutur ibu Musa idah Minggu (7/11/2022).

Oleh karena itu, tim mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 membuat sebuah program kerja yaitu Inovasi Keripik Lenteng Desa Ngepanrejo. Tim mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 terdiri dari 8 mahasiswa yang berasal dari fakultas yang berbeda yaitu Diyah Retno Indraswari, Zhiliza Ayu Pradita, Elfina Nur Fadila, Annisa Aqil Saputri, Dini Nurus Sabilah, Dhani Prayogi, Marina Haniyah, dan Juan Anthonio Kambuno. 

Diharapkan dengan kehadiran mahasiswa dapat meningkatkan skill kreatifitas pengusaha menjadi lebih kompeten dalam menghadapi persaingan usaha. 

Tahapan inovasi keripik lenteng oleh tim mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 meliputi:

  • Pertama, melakukan riset pengertian dan proses pembuatan lenteng
  • Kedua, melakukan wawancara dengan pengusaha lenteng 
  • Ketiga, membuat rancangan produk lenteng 
  • Keempat, membuat inovasi produk lenteng dan branding pengemasan label bersama pengusaha lenteng
  • Kelima, mempublikasikan produk ke sosial media (Digitalisasi Marketing)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun