Majapahit memiliki ekonomi yang sangat kuat, terutama di sektor perdagangan dan pertanian. Sebagai kerajaan maritim, Majapahit menguasai jalur-jalur perdagangan strategis yang menghubungkan Tiongkok, India, dan wilayah Asia Tenggara. Pelabuhan-pelabuhan Majapahit, seperti di Tuban dan Gresik, menjadi pusat perdagangan internasional, di mana pedagang dari berbagai wilayah datang untuk berdagang. Barang-barang seperti rempah-rempah, emas, kain, dan keramik menjadi komoditas penting yang diperdagangkan.
Di bidang pertanian, Majapahit mengembangkan sistem irigasi yang baik untuk meningkatkan produksi pangan, terutama padi. Hal ini mendukung kestabilan ekonomi kerajaan dan menjamin ketersediaan makanan bagi masyarakatnya. Pajak dari perdagangan dan pertanian menjadi sumber utama pendapatan kerajaan, yang kemudian digunakan untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan infrastruktur.
Pengaruh Kebudayaan
Majapahit adalah pusat kebudayaan yang melahirkan berbagai karya sastra, seni, dan arsitektur yang sangat berpengaruh. Karya sastra terkenal seperti Negarakertagama  karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular menggambarkan kehidupan masyarakat Majapahit serta gagasan tentang persatuan. Dalam Sutasoma terdapat kalimat "Bhinneka Tunggal Ika," yang menginspirasi semboyan nasional Indonesia.
Di bidang seni dan arsitektur, Majapahit meninggalkan banyak candi dan arca dengan gaya yang unik. Candi-candi seperti Candi Penataran, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu menunjukkan kemajuan arsitektur Majapahit. Seni pahat dan ukir juga berkembang pesat, dengan banyak relief dan patung yang menunjukkan tingkat keahlian tinggi.
Pengaruh budaya Majapahit tetap lestari hingga kini, terlihat dalam tradisi, seni, dan identitas nasional yang berakar pada semangat persatuan dan toleransi.
Berikut adalah tambahan pengaruh Kerajaan Majapahit dalam aspek-aspek yang berbeda, yang menunjukkan dampak luas kerajaan ini dalam membentuk warisan budaya Nusantara:
1. Sistem Administrasi dan Hukum
Majapahit memiliki sistem administrasi yang canggih untuk ukuran zamannya. Setiap daerah memiliki penguasa lokal yang tetap tunduk pada kerajaan pusat. Pemerintahan Majapahit dibantu oleh lembaga-lembaga negara seperti jabatan Rakryan i Hino (jabatan pejabat tinggi) yang mengatur berbagai urusan administrasi, hukum, dan keuangan. Sistem hukum Majapahit juga sudah cukup berkembang, di mana ada aturan hukum tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat. Hal ini berpengaruh pada kerajaan-kerajaan penerus di Nusantara yang mencontoh sistem pemerintahan Majapahit.
2. Pengaruh Diplomatik dan Kekuasaan Maritim
Majapahit dikenal memiliki jaringan diplomatik yang luas, mengirimkan duta-duta ke kerajaan-kerajaan tetangga seperti Tiongkok, Champa, dan Siam. Pengaruhnya tidak hanya melalui kekuatan militer, tetapi juga melalui perjanjian-perjanjian diplomatik yang memperkuat dominasi politik dan ekonomi Majapahit di Asia Tenggara. Pengaruh Majapahit ini membentuk pola hubungan antar kerajaan di Nusantara, yang menciptakan stabilitas regional.