Mohon tunggu...
Juan Karnadi
Juan Karnadi Mohon Tunggu... Penulis - Always Be Helping, Caring, and Loving

Universitas Indonesia Fakultas Teknik Program Studi Teknik Komputer | Digital & Publikasi Yayasan Bayi Prematur Indonesia | Content Creator, Content Writer & Web Developer Sedekah Buku Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Relawan, Lampaui Kemanusiaan

1 Januari 2020   01:10 Diperbarui: 1 Januari 2020   01:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lalu keterbukaan ini mengantarkan Sedekah Buku pada kelanjutan lainnya, yaitu merancang sebuah program pengembangan diri dari anak muda untuk anak muda. Ide ini datang kala kami mendapati makin gentingnya keadaan kesehatan mental di era menjamurnya generasi milenial. Banyak diantaranya yang rentan mengalami depresi, keterpurukan, stress, juga kecemasan berlebih. Intinya,

Sedekah Buku berkeinginan memberikan wadah bagi mereka, pemuda/i agar bisa menyalurkan emosi secara sehat dan positif lewat program ini. Dan orientasi program ini lebih mengedepankan penggiatan kebersamaan, sehingga kelak bisa menggerakan anak muda mengatasi kesendirian. Itu sebabnya setiap kita mesti bergerak memajukan karakter keterbukaan yang membawa komunitas / organisasi pada kesadaran demi kesadaran yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Melepas Ego

Act is always being the measure of one's truest character. Begitulah pepatah universal yang ada. Dan ini berlaku bagi semua kita, segenap umat penghuni semesta ini. Saya ingin mengangkat satu cerita pada Anda semua.

Kisah ini datang dari seorang teman yang pernah menyelami dunia relawan. Ia membagikan pengalamannya bersama mantan pacar mengurusi anak-anak yang tinggal di tempat sampah dalam naungan sebuah yayasan. Kegiatannya sendiri yakni mengumpulkan anak-anak tadi dalam satu tempat yang dibarengi dengan ikhtiar membangun lingkungan yang positif dan harmonis di sana.

Tujuannya mengarahkan mereka agar kelak jadi manusia yang bermakna, bermanfaat bagi bangsa dan negara. Ia pun berujar betapa membahagiakannya pengalaman berbagi yang ia dapat itu selama menyelami dunia kerelawanan. Itulah pencapaian tertinggi bagi relawan: kisah kasih yang memungkinkan tumbuhnya rasa mencintai dan dicintai.

Tantangan terberat dari rangkaian proses pembelajaran akan visi kerelawanan terletak pada kesanggupan memahami kesusahan dan pula kesanggupan menjalaninya tanpa merusak diri dengan sifat bias, iri dan prasangka. Sebab menjadi relawan selalu menuntut kita untuk tidak terus berlarut dalam kesusahan sendiri. Dan setiap kita perlu merubah kesadaran agar tak melulu menuntut dan meminta; melainkan berada pada kesediaan melayani.

Harus disampaikan bahwa tolak ukur keberhasilan menjadi relawan tampak dari kebesaran hatinya melepas ego. Bukan hal mudah. Melepas ego berarti merelakan keinginan diri, mengedepankan kepentingan bersama dan yang paling sulit melapangkan pikiran dan hati supaya tak larut dalam kekecewaan berlebih. Inilah daya keunggulan nyata relawan, yang meninggikuatkan karakter demikian hingga lampaui kemanusiaan.

Juan Karnadi
Volunteer JABODETABEK
Sedekah Buku Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun