Lalu keterbukaan ini mengantarkan Sedekah Buku pada kelanjutan lainnya, yaitu merancang sebuah program pengembangan diri dari anak muda untuk anak muda. Ide ini datang kala kami mendapati makin gentingnya keadaan kesehatan mental di era menjamurnya generasi milenial. Banyak diantaranya yang rentan mengalami depresi, keterpurukan, stress, juga kecemasan berlebih. Intinya,
Sedekah Buku berkeinginan memberikan wadah bagi mereka, pemuda/i agar bisa menyalurkan emosi secara sehat dan positif lewat program ini. Dan orientasi program ini lebih mengedepankan penggiatan kebersamaan, sehingga kelak bisa menggerakan anak muda mengatasi kesendirian. Itu sebabnya setiap kita mesti bergerak memajukan karakter keterbukaan yang membawa komunitas / organisasi pada kesadaran demi kesadaran yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Melepas Ego
Act is always being the measure of one's truest character. Begitulah pepatah universal yang ada. Dan ini berlaku bagi semua kita, segenap umat penghuni semesta ini. Saya ingin mengangkat satu cerita pada Anda semua.
Kisah ini datang dari seorang teman yang pernah menyelami dunia relawan. Ia membagikan pengalamannya bersama mantan pacar mengurusi anak-anak yang tinggal di tempat sampah dalam naungan sebuah yayasan. Kegiatannya sendiri yakni mengumpulkan anak-anak tadi dalam satu tempat yang dibarengi dengan ikhtiar membangun lingkungan yang positif dan harmonis di sana.
Tujuannya mengarahkan mereka agar kelak jadi manusia yang bermakna, bermanfaat bagi bangsa dan negara. Ia pun berujar betapa membahagiakannya pengalaman berbagi yang ia dapat itu selama menyelami dunia kerelawanan. Itulah pencapaian tertinggi bagi relawan: kisah kasih yang memungkinkan tumbuhnya rasa mencintai dan dicintai.
Tantangan terberat dari rangkaian proses pembelajaran akan visi kerelawanan terletak pada kesanggupan memahami kesusahan dan pula kesanggupan menjalaninya tanpa merusak diri dengan sifat bias, iri dan prasangka. Sebab menjadi relawan selalu menuntut kita untuk tidak terus berlarut dalam kesusahan sendiri. Dan setiap kita perlu merubah kesadaran agar tak melulu menuntut dan meminta; melainkan berada pada kesediaan melayani.
Harus disampaikan bahwa tolak ukur keberhasilan menjadi relawan tampak dari kebesaran hatinya melepas ego. Bukan hal mudah. Melepas ego berarti merelakan keinginan diri, mengedepankan kepentingan bersama dan yang paling sulit melapangkan pikiran dan hati supaya tak larut dalam kekecewaan berlebih. Inilah daya keunggulan nyata relawan, yang meninggikuatkan karakter demikian hingga lampaui kemanusiaan.
Juan Karnadi
Volunteer JABODETABEK
Sedekah Buku Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI