Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mau Jalan ke Mana Pun? Enjoy Saja!

9 Januari 2018   16:03 Diperbarui: 9 Januari 2018   16:17 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi: Tirta Mas Waterboom - Cilacap

Meski usia mulai menua, tapi jiwa tetap muda. Hehe. Dan untuk urusan traveling? Tak pernah sedikit pun terlintas untuk stop. Bagi saya, bukan hanya sekedar hobi, tapi seolah kebutuhan yang harus dipenuhi. Andai ia serupa narkoba, mungkin saya bisa dikategorikan pecandu berat. Gawat!

Sudah sejak dulu saya menyukai kegiatan yang satu ini, selain hobi yang lain tentunya; membaca, menulis, menyanyi dan nonton. Saya merasa, dengan traveling saya bisa mendapatkan semuanya. Membaca? Ya, banyak sekali hal yang bisa kita baca dari berbagai tempat atau objek yang kita datangi; alam, budaya, makanan khas atau kearifan lokal yang dianut masyarakatnya.

Begitu pun dengan menulis, sering sekali setelah berkunjung, saya menceritakan pengalaman itu di blog pribadi atau kadang menjadikannya referensi untuk membuat cerpen. Rasanya lebih klik, kalau kita menuliskan apa yang sudah dialami. Tidak mengambang, karena bukan menerka-nerka.

Untuk menyanyi? Ah, sepanjang perjalanan juga isinya musik. So, saya bisa ikut bersenandung dong, meski dengan suara yang tidak lebih indah dari Bang Judika, haha. Dan kalau nonton? Bukankah dari awal berangkat hingga pulang, mata kita dimanjakan dengan frame atau scene yang layak untuk dinikmati. Justru lebih natural, memainkan skenario alam yang sudah ditulis sejak zaman azali. Lengkap, bukan?

Maka jangan heran kalau untuk melakukan perjalanan seperti itu, saya tidak harus menunggu akhir tahun atau libur panjang. Kapan pun, selama ada waktu dan bekal, ayo saja! Sering juga tanpa perencanaan atau persiapan. Misal, sedang ngumpul sama teman-teman di sekolah, membahas topik objek tertentu, kalau memungkinkan, saat itu juga bisa langsung berangkat, atau paling banter menunggu bel pulang terlebih dahulu. Hihi.

Saya sih tidak pernah milih-milih wahana yang ingin dikunjungi. Dari gunung, pantai, goa, sungai, air terjun, watersport atau sekedar kuliner? Its ok! And I Enjoy it all!Bagi saya, semuanya layak dinikmati.

Lokasi: Curug Bojong - Pangandaran
Lokasi: Curug Bojong - Pangandaran
Saya juga tidak selalu mencari tempat wisata yang jauh, di luar kota atau di luar negeri, misalnya. Yang dekat-dekat juga banyak. Tapi kalau memungkinkan, ya... dengan senang hati. Pertimbangan saya cuma satu, belum pernah saya kunjungi, atau saya ingin balik ke situ. Kadang saya merasa sayang sama waktu, energi dan lainnya, kalau harus berkali-kali mengunjungi tempat yang sama. Karena saya lebih suka mengunjungi sebanyak-banyaknya tempat di bumi ini. Pastinya seru banget, kan?

Lokasi: Pulau Tidung - Kep. Seribu
Lokasi: Pulau Tidung - Kep. Seribu
Bersyukur sekali kita dianugrahi negeri yang sangat indah. Alam yang menawan, lengkap dengan flora dan fauna yang beragam. Tak perlulah disebut contohnya, karena sangat banyak, terbentang dari Sabang sampai Merauke. Ah, nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Terlebih sekarang ini, di mana masyarakat sudah sangat sadar wisata, dan piknik dianggap sebagai suatu kebutuhan. Tak heran kalau tempat-tempat cantik dan instagramable bermunculan di mana-mana, layaknya cendawan di musim hujan.

Perbukitan hijau yang tadinya hanya dijadikan lahan perkebunan, disulap menjadi taman yang sangat rupawan. Hutan pinus yang tadinya hanya sebagai penghasil getah, dipermak menjadi arena bermain yang cukup betah. Belum lagi sawah, sungai, bahkan kubangan atau apa pun bisa diolah menjadi area yang menarik. Dengan memadukan konsep desain natural dan moderen, yang kemudian diberi sentuhan artistik, tak heran menjadikannya sebagai buruan manusia-manusia pemuja selfi. Dan tentu, semakin menegaskan kalau negeri kita layak disebut surganya wisata.

Lokasi: Pantai Madasari - Pangandaran
Lokasi: Pantai Madasari - Pangandaran
Dan kali ini, saya hanya ingin berbagi sedikit saja, ya... semacam tips atau trik yang biasa saya lakukan kalau melakukan perjalanan:

Bekal makanan

Kalau pergi bersama keluarga (Istri, Anak, atau lainnya), biasanya saya selalu bawa bekal nasi, timbel, lengkap dengan lauk-pauknya. Hal ini lumayan untuk menghemat pengeluaran, dan tentu bisa lebih bebas dalam urusan makan. Maklum, kami biasa pergi dengan isi dompet seadanya. Hehe.

Bekal baju ganti

Minimal satu stel, selalu kami siapkan. Karena kadang tidak tahu apa yang terjadi di perjalanan. Hujan deras misalnya, karena untuk tempat-tempat yang dekat (maksimal 3 jam perjalanan) seringnya kami menggunakan sepeda motor. Lumayan kan bisa untuk ganti. Repot kalau harus basah-basahan. Untuk pengepakan juga disiasati dengan membungkusnya terlebih dahulu menggunakan plastik, sebelum dimasukkan ke dalam tas.

Atau untuk alasan lain, berubah tujuan misalnya. Saya pernah mengalami. Waktu itu, kami berrencana untuk berwisata ke Kemit Forest di Sidareja -- Cilacap -- Jawa Tengah.Yaitu tempat wisata bertema alam di hutan pinus. Isinya berbagai wahana permainan, seperti rumah pohon, ayunan, bersepeda di udara, dll, tidak ada yang berunsur air dan basah-basahan.

Kami berangkat menggunakan mobil peninggalan mendiang Bapak. Dan yang bertindak sebagai supir, adalah adik bungsu kami yang belum begitu lancar mengemudi. Medan yang harus kami lalui cukup menantang, dengan banyaknya tanjakan yang lumayan tinggi sambil berbelok. Beberapa medan berhasil dilalui dengan jantung berdegup kencang. Namun di satu tanjakan yang paling tinggi, rupanya Sang Supir menyerah. Alhasil, kami putar balik dan mengganti tujuan.

Untuk menghibur anak-anak yang kecewa, akhirnya dipilihlah Tirta Mas Waterboom - Cilacap. You know? Tak ada seorang pun yang membawa baju ganti! So, dengan berat hati, harus mendadak belanja di toko yang kami lewati. Haha. Pengeluaran ekstra tentunya. Dari pengalaman itu, tak jarang kami selalu menyiapkannya.

Lokasi: Tirta Mas Waterboom - Cilacap
Lokasi: Tirta Mas Waterboom - Cilacap
Bensin diisi penuh

Wah, ini penting banget. Pakai kendaraan apa pun, tangki bensin harus diperhatikan. Saya pernah mengalami sedihnya kehabisan bensin di tempat yang jauh dari pengisian. Waktu itu, sepulang sekolah (tanpa pulang dulu ke rumah), saya bersama seorang teman, nekat menuju Panenjoan Salem -- Brebes -- Jawa Tengah,karena tertarik dengan keindahannya yang wara-wiri nongol di akun istagram.

Hampir empat jam perjalanan menggunakan motor, dengan medan yang aduhai, membuat hati melonjak-lonjak. Tapi, karena penasaran, tak membuat kami menyerah. Alhamdulillah, sekitar pukul lima sore, kami pun tiba. Memang benar, sangat indah, tak sia-sia perjalanan ini kami tempuh. Dan, peristiwa menjengkelkan itu terjadi saat di perjalanan pulang.

Mungkin kami terlalu fokus dengan objek, bertanya-tanya rute, mengomentari apa pun yang ditemui, hingga lupa memeriksa isi tangki bensin yang sudah menipis. Dan, untung saja kejadiannya di perjalanan pulang, hingga motor bisa tetap melaju meski mesin tidak menyala, karena jalur yang ditempuh menurun. Tapi, tetap saja sedih, dan dag dig dug, mana hari mulai gelap, ah... Gak lagi-lagi deh!

Lokasi: Panenjoan Salem - Brebes
Lokasi: Panenjoan Salem - Brebes
Geliga, krim anti pegal

Yang ini, sekali lagi, yang ini: Geliga Krim, anti pegal. Jangan sampai lupa diangkut. Karena bakal berguna banget meredakan pegal-pegal dan nyeri di sekujur badan. Apalagi untuk jenis traveling yang menguras banyak energi dan melibatkan aktifitas fisik yang over. Naik gunung misalnya, susur sungai, nembus goa, berenang, dll. Otot-otot akan mudah kaku. Pastinya, traveling pun akan terganggu. Sayang, kan?

Saya pernah mengalaminya, waktu saya bareng teman, maen ke Curug Cipendok -- Banyumas -- Jawa Tengah. Dari tempat parkir menuju lokasi curug, cukup jauh, dengan jalur menanjak yang dibuat bertangga-tangga menggunakan batu kali hitam yang masih bulat-bulat. Beberapa kali, saya harus berhenti karena kaki mengalami pegal dan kesemutan. Setelahnya, saya tak bisa lagi berjalan cepat. Ah, menyebalkan!

Belum lagi, untuk bisa tiba persis di bawah air terjunnya, harus menuruni lajur yang curam juga licin, karena gerimis yang mulai mengundang, dan cipratan air dari jatuhan curug yang justru lebih besar dari hujan itu sendiri. Ditambah lagi air yang melayang-layang tertiup angin. Tak heran kalau udara di sekitar pun menjadi dingin menusuk. Bahkan, sekujur tubuh saya menjadi basah kuyup, meski belum menjangkau air terjunnya.

Lokasi: Curug Cipendok - Banyumas
Lokasi: Curug Cipendok - Banyumas
Kejadian naas itu, justru pas saya memutuskan kembali ke atas, setelah puas bermain air dan menikmati suasana di sekitar air terjun. Ya, jalanan licin dan kondisi tubuh yang lelah, juga basah kedinginan membuat saya sulit mengontrol keseimbangan. Saya pun oleng dan jatuh terduduk. Lumayan, bagian belakang, juga paha dan kaki memar membentur batu. Untungnya, bukan batu tajam.

Dengan sigap, teman saya menolong, lalu memapah sampai warung terdekat. Di sana saya didudukkan, lalu diberi teh tawar hangat, dan minta dibuatkan mie rebus. Bagian yang memar, sakit dan pegal saya pijit-pijit sebisanya. Teman saya pun membantu.

Lalu, dengan ramah, Bapak penjual menawarkan semacam krim yang tersedia di etalasenya, katanya sangat manjur untuk mengatasi pegal-pegal, memar dan keseleo. Krim itu berbentuk tube, berwarna putih bergambar seseorang sedang berlari. Tanpa pikir panjang, saya mengiyakan saja. Karena saya yakin, biasanya kalau pegal-pegal memang harus dipijit dan dikasih semacam krim. Teman saya menerima itu, lalu dengan sok bisa mijit, mengoleskan krim ke seluruh bagian tubuh saya yang sakit dan pegal.

Urut-urut sekenanya, tapi khasiatnya langsung terasa. Hangat, dan lama-lama pegal pun hilang. Kaki saya, juga bagian belakang tidak lagi terasa kaku. Dan saya bisa lagi berjalan dengan nyaman.

Seolah tahu apa yang saya pikirkan, Bapak itu berkata, sambil menunjuk tube yang saya pegang. "Itu namanya Geliga Krim, untuk mengatasi semua masalah pegal-pegal. Bapak biasa memakainya setiap malam, karena setiap hari harus jalan kaki sambil membawa barang belanjaan."

Saya mengangguk, ini memang pengalaman pertama saya menggunakannya. Yang saya tahu, Geliga itu hanya balsem gosok yang biasa dipakai Simbah di rumah. Saya pun menimang tube itu, membaca dengan seksama setiap informasi yang disajikan. Geliga Krim untuk nyeri otot. Diproduksi oleh : PT. EAGLE INDO PHARMA, Tangerang -- Indonesia.

Benar-benar berkhasiat, sangat membantu meredakan nyeri otot dan pegal-pegal. Selain itu mudah banget digunakan, tidak lengket dan tidak menimbulkan noda pada pakaian. Beruntung saya bertemu Bapak itu, dan lebih beruntung lagi, diperkenalkan dengan Geliga Krim yang ajaib.  Saya pun bisa kembali berjalan dengan nyaman, dan pulang dengan hati riang.

Setelah itu, saya dan juga teman, selalu menyediakan Geliga Krim di rumah. Dan saya, selalu membawanya kalau bepergian. Terima kasih Geliga Krim, bersamamu, mau jalan ke mana pun? Enjoy saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun