Bekal makanan
Kalau pergi bersama keluarga (Istri, Anak, atau lainnya), biasanya saya selalu bawa bekal nasi, timbel, lengkap dengan lauk-pauknya. Hal ini lumayan untuk menghemat pengeluaran, dan tentu bisa lebih bebas dalam urusan makan. Maklum, kami biasa pergi dengan isi dompet seadanya. Hehe.
Bekal baju ganti
Minimal satu stel, selalu kami siapkan. Karena kadang tidak tahu apa yang terjadi di perjalanan. Hujan deras misalnya, karena untuk tempat-tempat yang dekat (maksimal 3 jam perjalanan) seringnya kami menggunakan sepeda motor. Lumayan kan bisa untuk ganti. Repot kalau harus basah-basahan. Untuk pengepakan juga disiasati dengan membungkusnya terlebih dahulu menggunakan plastik, sebelum dimasukkan ke dalam tas.
Atau untuk alasan lain, berubah tujuan misalnya. Saya pernah mengalami. Waktu itu, kami berrencana untuk berwisata ke Kemit Forest di Sidareja -- Cilacap -- Jawa Tengah.Yaitu tempat wisata bertema alam di hutan pinus. Isinya berbagai wahana permainan, seperti rumah pohon, ayunan, bersepeda di udara, dll, tidak ada yang berunsur air dan basah-basahan.
Kami berangkat menggunakan mobil peninggalan mendiang Bapak. Dan yang bertindak sebagai supir, adalah adik bungsu kami yang belum begitu lancar mengemudi. Medan yang harus kami lalui cukup menantang, dengan banyaknya tanjakan yang lumayan tinggi sambil berbelok. Beberapa medan berhasil dilalui dengan jantung berdegup kencang. Namun di satu tanjakan yang paling tinggi, rupanya Sang Supir menyerah. Alhasil, kami putar balik dan mengganti tujuan.
Untuk menghibur anak-anak yang kecewa, akhirnya dipilihlah Tirta Mas Waterboom - Cilacap. You know? Tak ada seorang pun yang membawa baju ganti! So, dengan berat hati, harus mendadak belanja di toko yang kami lewati. Haha. Pengeluaran ekstra tentunya. Dari pengalaman itu, tak jarang kami selalu menyiapkannya.
Wah, ini penting banget. Pakai kendaraan apa pun, tangki bensin harus diperhatikan. Saya pernah mengalami sedihnya kehabisan bensin di tempat yang jauh dari pengisian. Waktu itu, sepulang sekolah (tanpa pulang dulu ke rumah), saya bersama seorang teman, nekat menuju Panenjoan Salem -- Brebes -- Jawa Tengah,karena tertarik dengan keindahannya yang wara-wiri nongol di akun istagram.
Hampir empat jam perjalanan menggunakan motor, dengan medan yang aduhai, membuat hati melonjak-lonjak. Tapi, karena penasaran, tak membuat kami menyerah. Alhamdulillah, sekitar pukul lima sore, kami pun tiba. Memang benar, sangat indah, tak sia-sia perjalanan ini kami tempuh. Dan, peristiwa menjengkelkan itu terjadi saat di perjalanan pulang.
Mungkin kami terlalu fokus dengan objek, bertanya-tanya rute, mengomentari apa pun yang ditemui, hingga lupa memeriksa isi tangki bensin yang sudah menipis. Dan, untung saja kejadiannya di perjalanan pulang, hingga motor bisa tetap melaju meski mesin tidak menyala, karena jalur yang ditempuh menurun. Tapi, tetap saja sedih, dan dag dig dug, mana hari mulai gelap, ah... Gak lagi-lagi deh!