Saya menyerahkan air mineral itu kepada si Nenek yang langsung menerimanya. Salah satu gelas saya bantu membukanya (Obi lupa bawa sedotannya).
“Ka, canda kue-kue di toples.”20)
Tak lama, Kaka menyerahkan kue itu pada saya. “Yeuh, A.”21) Saya langsung menyerahkan pada si Nenek. Tapi dia tidak langsung memakannya.
Beberapa jenak kemudian, si Nenek kembali berbicara dengan bahasa yang sama sekali tidak kami pahami. Lalu pergi ke arah timur, menembus pekatnya malam. Kami memandangi kepergiannya sampai benar-benar hilang.
“Sugan teh naon? Meni reuwas! Ah, dasar si Ari jeung si Kaka borangan!”22) ledek saya pada Ari dan Kaka.
“Aa oge, naha tadi milu lumpat, trus ngajerit, sok...?!”23) Ari ngeles dan menyerang balik.
“Da reuwas, ningal Ari jeung Kaka meni pias, bari ngedegdeg! Hahaha....”24)
Kami pun kembali masuk, diiringi tawa yang masih berderai, dan saling meledek akan ketakutan kami yang berlebihan. Tak lupa motor pun dimasukkan.
Ah, rupanya empat laki-laki dewasa takut dengan seorang nenek yang tiba-tiba muncul di tengah malam. Koplak pan? Hahaha. Kalau ingat kejadian itu, kami selalu tertawa dan tetap saling meledek. Hingga kini kami tidak tahu, apakah nenek itu waras atau tidak? Dan, kami tidak pernah melihatnya lagi.
***
Keterangan:
- Ayo!
- Nih... Kamu mau kartu as? Ambiiill...!
- Ah, Kamu curang! Tak berguna dong saya punya dua kartu as,
- Siapa tahu dapet joker nanti,
- Masih banyak, kan? Tenang sajaa...
- Cepetan, Kamu! Lama banget, kaya lagi mikirin negara aza!
- Tenang, Bi, Tenang. Duh, jadi bingung saya!
- Ini sajalah! Silahkan...
- Bener yang itu?! Nutup dong saya! Yess!
- Kamu curang! Gak ngomong cekih!
- Kan, saya jadi kena denda!
- Dari tadi juga udah ngomong! Kamu aza yang lupa! Ya kan, A?
- Iya, saya mendengar tadi, si Obi bilang cekih!
- Udahlah, ngocok aza terus! Sampai subuh, hahaha...
- Eh, mending masukin motor dulu, khawatir, sudah malam
- Ada apa, sih?!
- Ada nenek-nenek, putih A. Iihh!
- Ngomong apa sih, Bi?
- Entah
- Ka, ambil kue-kue di toples
- Ini, A
- Kirain ada apa? Bikin kaget aza! Dasar si Ari sama Kaka, penakut!
- Aa juga, kenapa tadi ikut lari dan teriak, sok...?!
- Abis kaget! Liat Ari sama Kaka pucat pasi sambil gemetar! Hahaha...