Kembali kepada sikon masyarakat Indonesia yang haus akan pemimpin bersih tadi. Dan Jokowi berani tampil beda. Mungkin pada awalnya Jokowi hanya dikenal di Solo dan sekitarnya saja (termasuk Salatiga, saya beralamat di Salatiga). Tapi kemudian Jokowi berani melawan gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo soal larangan pendirian mall. Berita seru ini sontak membuat khalayak ramai kagum akan keberanian Jokowi membela pedagang kecil. Entah kebijakan jokowi ini betul apa tidak? Yang jelas hati masyarakat kecil di Jawa Tengah terebut oleh tindakan tegas seorang Jokowi. Kemudian Jokowi mulai mengkampanyekan rakyat Indonesia untuk mandiri membuat mobil sendiri lewat mobil esemka, walau sekarang esemka hilang gaungnya tapi masyarakat menambah satu kriteria lagi bahwa jokowi selain membela rakyat kecil masih ditambah cinta produk made in Indonesia. Puncaknya adalah hingar bingar polemik naik jabatan dari walikota Solo menjadi Gubernur DKI Jakarta. Praktis nama Jokowi selalu menjadi trending topic di semua media Indonesia.
Dari berita di lingkup Solo, kemudian Jawa Tengah dan akhirnya nasional lewat suka duka menjadi gubernur DKI Jakarta. Jokowi menjadi Boomings.
Pertanyaannya sekarang adalah mengapa tokoh-tokoh hebat lainnya selain Jokowi, kok sepertinya kurang terekspos media ? Seakan-akan hanya nama Jokowi saja yang booming.
Jawabannya sih sebenarnya mudah saja. Ya karena mereka (tokoh-tokoh hebat tadi) kurang berani membuat berita. Bahkan cenderung berpikiran : "tidak apa tidak terekspos media, gak perlu terkenal, yang penting kami bekerja maksimal dan jujur untuk rakyat kami, Tuhan tidak tidur, jasa-jasa/pahala kami pasti sudah dicatat Tuhan".
Bukankah begitu ? :)
2. Pro dan Kontra terjadi di Masyarakat Indonesia karena berita Jokowi
Pihak yang pro terdiri dari :
a. Masyarakat kecil yang menaruh harapan pada Jokowi (merasa terayomi istilahnya)
b. Kalangan profesional terdidik yang tidak asing dengan dunia facebook, twitter, BBM (dan chat lainnya) yang selalu rindu akan perubahan pemerintahan di Indonesia (yang sangat muak akan praktik korupsi pejabat Indonesia)
c. Masyarakat golput yang selama ini antipati terhadap pemerintahan, merasa menemukan jagoan baru dalam wujud seorang Jokowi.
Pihak yang kontra terdiri dari :
a. Kalangan masyarakat yang mengidolakan Uang sebagai tuhannya, yang berpikir menjadi pejabat atau bekerja dengan tujuan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya terlepas dari merugikan orang lain atau tidak yang penting rasa ego tergenapi. Kalau bisa mereka ini akan menciptakan dinasti atau gurita keluarganya sendiri, yang penting dia dan keluarganya sukses makmur kaya luar biasa dunia dan akhirat.