Mohon tunggu...
Joy Gloria Irahay Karetji
Joy Gloria Irahay Karetji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

Mahasiswa progdi Hubungan Masyarakat Fakultas Teknologi Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kemajuan Teknologi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

3 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 3 Desember 2022   14:20 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 12 Maret 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Yang pertama, surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud. Kedua adalah surat edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan yang berisi panduan langkah-langkah mencegah berkembangnya penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. Lewat surat edaran tersebut, Kemendikbud mengeluarkan 18 poin imbauan (protokol) kepada para satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Namun hanya berselang empat hari sejak dikeluarkannya imbauan tersebut, kebijakan kembali berubah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi seluruh sekolah di Jakarta dari PAUD hingga sekolah menengah. Kebijakan itu diberlakukan selama dua pekan, mulai 16 Maret sampai 30 Maret 2020 (bebas.kompas.id, 26 Maret 2020).

Akibat dari penyebaran virus Covid-19 yang terus menerus meningkat, pemerintah akhirnya memutuskan untuk meliburkan sekolah dan universitas agar mencegah penyebaran Covid-19. Di Indonesia, sekitar 28,6 juta siswa dari jenjang SD sampai dengan SMA/SMK di berbagai provinsi di Indonesia telah melaksanakan kebijakan belajar dari rumah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Pada 18 Maret 2020, sebanyak 276 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia telah menerapkan kuliah daring. Pembelajaran daring merupakan proses diselenggarakan pembelajaran bersifat masif dan luas yang dilakukan dalam jaringan sehingga dapat menjangkau semua peserta.

Penggunaan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan Pra Dan Pasca Pandemi Covid-19 Di Indonesia

Sebelum pandemi covid-19 melanda Indonesia pada awal Maret 2020, pembelajaran sehari-hari dilaksanakan dengan cara tatap muka dan berinteraksi secara langsung dilakukan dalam lingkungan sekolah maupun kelas. Biasanya penggunaan teknologi dalam sekolah hanya digunakan saat praktikum atau ujian, tetapi untuk saat ini teknologi digunakan sebagai alat wajib dalam proses pembelajaran contohnya handphone dan laptop. Handphone dan laptop merupakan dua teknologi yang selalu digunakan dalam proses pembelajaran. Tanpa kedua teknologi tersebut, siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar karena tidak memiliki sarana pembelajaran (Gunawan & Amaludin: 137). 

Berdasarkan pengertian yang telah dibahas sebelumnya teknologi pendidikan memberikan manfaat dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Peran teknologi pendidikan diantaranya sebagai berikut: (1) teknologi pendidikan sebagai alat pendukung desain pengetahuan, (2) teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mencari tahu pengetahuan yang mendukung peserta didik, (3) teknologi pendidikan sebagai media dalam memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan argumen, (4) teknologi pendidikan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, (5) teknologi pendidikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pendidikan (Salsabila dkk: 193).

Sejak Maret 2020 telah terhitung pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, pemerintah telah menetapkan kebijakan sebagai upaya untuk menekan angka penularan dan penyebaran Covid-19 dengan menghentikan pembelajaran tatap muka dan diubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Telah dilakukan upaya-upaya dari pemerintah agar pendidikan bisa berjalan dengan baik. Salah satunya adalah program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu dengan menyajikan materi pelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan melalui media elektronik televisi yang disiarkan di stasiun TVRI dan juga platform media sosial seperti Youtube. Program ini disajikan untuk jenjang taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Walaupun dampak yang disebabkan Covid-19 pada pendidikan di Indonesia ini bisa kita ambil hal-hal yang positif. Dibalik semua ini terdapat banyak sekali pembelajaran yang dapat pelajari. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring memberikan manfaat yaitu adanya kesadaran untuk lebih mengikuti perkembangan dan menguasai kemajuan teknologi yang bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Indonesia. Kerjasama antara guru dan juga orang tua akan menimbulkan dampak yang positif bagi perkembangan kepribadian dan juga pengetahuan peserta didik. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran jarak jauh secara daring yaitu; Whatsapp, Youtube, Telegram, Google classroom, Zoom, Google Meet, Google Form, Quizzes, Kahoot, Laman e-learning, LMS, Video conference, live chat, Rumah Belajar (Platform Kemdikbud), Program Guru Berbagi (Platform Kemdikbud), dan juga disediakan media elektronik seperti televisi di stasiun TVRI untuk daerah memiliki koneksi internet yang buruk atau tanpa koneksi internet.

Perkembangan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan Pra Dan Pasca Pandemi Covid-19 Di Indonesia

Dapat dilihat bahwa ada beberapa aspek pembelajaran, termasuk fleksibilitas, kegunaan, kecukupan dan aksesibilitas, kualitas konten, layanan bimbingan, personalisasi, respon instruktur, interaktif instruktur, sikap instruktur, antusiasme instruktur berubah yang berhubungan dengan pra dan pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga dapat terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik persepsi siswa terhadap metode pembelajaran Pra-Pandemi dan Pasca-Pandemi, yang menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi yang lebih tinggi terhadap pembelajaran blended learning Pra-Pandemi, dibandingkan dengan pembelajaran web-pembelajaran Pasca-Pandemi. 

Teknologi sangat membantu peserta didik untuk memperoleh berbagai macam materi pelajaran yang kemungkinan tidak diperoleh selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. Dengan teknologi yang sekarang ini berkembang pesat di dalam bidang pendidikan memudahkan pelajar untuk mengakses berbagai macam website serta aplikasi seperti, edutafsi.com, wolframalpha.com, slide share, inspigo dan masih banyak lagi. Selain itu teknologi juga berperan dalam meningkatkan kreativitas pendidik maupun peserta didik, pendidik dapat berinovasi dalam penyampaian materi-materi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai situs media sosial yang tersedia seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain sebagainya. 

Sama halnya dengan pendidik, peserta didik juga bisa dengan mudah memanfaatkan berbagai situs dan juga media sosial dalam membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam hal ini teknologi memiliki dampak yang positif karena dapat memberikan manfaat bagi pendidik dan juga peserta didik dalam menunjang keberhasilan pembelajaran daring di tengah pandemi seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun