Metode untuk mengukur kesadahan air total dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah metode titrasi. Titrasi air kesadahan merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengukur kandungan ion-ion logam seperti kalsium seperti (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) dalam air. Misalnya, menggunakan indikator Eriochrome Black T (EBT) dalam titrasi Ca2+ dengan EDTA.Â
Sebelum titrasi, Larutan buffer pH 10 digunakan untuk mempertahankan pH larutan (sampel) tetap pada pH 10. Indikator EBT bekerja pada rentang pH 8-10, sehingga penggunaan larutan buffer pH 10 memastikan pH larutan tetap dalam rentang kerja indikator EBT dan Indikator EBT berfungsi sebagai penghasil warna tertentu sehingga dapat menentukan titik akhir titrasi. Indikator EBT ditambahkan ke dalam larutan Ca2+ , menghasilkan pembentukan kompleks Ca-EBT berwarna merah anggur. Selama titrasi, EDTA (tidak berwarna) akan bereaksi dengan Ca2+ dan menarik Ca2+ yang terikat pada EBT, karena  kompleks CaEDTA lebih tinggi dibandingkan Ca-EBT. EDTA (asam etilendiaminatetraasetat) sebagai titran untuk menentukan kadar ion logam yang menyebabkan kesadahan. Penggunaan larutan EDTA (Etilenediaminetetraasetat) sebagai agen kompleksing yang mengikat ion-ion logam tersebut. EDTA akan bereaksi dengan ion logam tersebut dan membentuk senyawa kompleks yang larut dalam air. Larutan EDTA membentuk kompleks berwarna biru dengan ion logam kalsium dan magnesium. Indikator Eriochrome Black T (EBT) sering digunakan dalam titrasi kompleksometri untuk menunjukkan perubahan warna saat terjadi titik akhir titrasi. Pada titik akhir titrasi, ketika semua ion logam telah bereaksi dengan EDTA, warna larutan akan berubah dari merah anggur menjadi biru. Dengan menggunakan larutan EDTA dalam titrasi kompleksometri, kita dapat menentukan kadar kesadahan air dengan mengukur volume larutan EDTA yang diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi.Â
Perubahan warna ini digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi. Keakuratan titik akhir titrasi bergantung pada intensitas indikator logam dan kompleks logam-ligan. Jika kompleks indikator logam terlalu kuat, perubahan warna akan terdeteksi setelah titik ekuivalen. Begitu pula sebaliknya jika kompleks indikator logam terlalu lemah maka perubahan warna terjadi sebelum titik ekuivalen. Kebanyakan indikator metallochrome merupakan asam atau basa lemah sehingga perubahan warnanya dipengaruhi oleh Ph.
Manfaat Pengukuran Kesadahan Air
Pengukuran kesadahan air memiliki beberapa keuntungan dalam berbagai aspek, antara lain:
- Kesehatan Masyarakat
Air yang terlalu keras atau terlalu lunak dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Pengukuran kesadahan air membantu memastikan bahwa air yang dikonsumsi aman bagi kesehatan.
- Kualitas Air
Pengukuran kesadahan air membantu dalam menentukan kualitas air baku atau air tanah. Hal ini penting karena air yang berkualitas adalah air yang mengandung mineral dan ion dalam jumlah yang tepat, sehingga pengukuran kesadahan air membantu memastikan bahwa air tersebut memenuhi standar kualitas.
- Penggunaan Air
Air yang terlalu keras dapat menyebabkan kerugian pada peralatan rumah tangga dan industri. Dengan melakukan pengukuran kesadahan air, dapat diketahui apakah air tersebut cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan, seperti untuk memasak, mencuci, atau keperluan industri.
- Pemeliharaan Sistem Perpipaan
Air yang terlalu keras dapat menyebabkan penumpukan kerak pada sistem perpipaan. Dengan melakukan pengukuran kesadahan air, dapat diantisipasi dampak negatif ini dan dilakukan tindakan pemeliharaan yang tepat.
Dengan demikian, pengukuran kesadahan air memiliki manfaat yang signifikan dalam memastikan kualitas air yang aman dan sesuai untuk berbagai keperluan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H