Film ini merupakan paket lengkap mulai dari musik original (score) yang mengkomplemen secara harmonis, sinematografi yang estetis, skenario dan dialog yang memukau ditambah taburan humor yang menyegarkan, penampilan akting kelas dunia dari para pemainnya, sampai dengan efek visual dan juga editing yang memikat.
Tahukah Anda bahwa VFX film ini hanya dikerjakan oleh 5 orang saja? Film ini tentu, menantang ekspektasi mengenai apa yang bisa dilakukan oleh pembuat film independen. Memang film ini sangat ambisius dan berani mulai dari konsep ceritanya sendiri hingga eksekusinya.
Untuk mengakhiri ulasan ini saya berkesimpulan bahwa jika Anda adalah tipe orang yang hanya menonton satu film dalam setahun, Anda tidak akan menyesal telah menghabiskan 140 menit untuk menonton film ini. Ini adalah film yang wajib Anda tonton. Singkat kata, saya berani bertaruh bahwa Everything, Everywhere All at Once akan memenangkan Oscar for Best Picture jika tidak, pasti banyak orang di seluruh dunia yang geram pada The Academy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H