Mohon tunggu...
Jovita Cloudia
Jovita Cloudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Komponen Pengembangan Pariwisata Bukit Lawang

22 Desember 2023   13:06 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan Pariwisata Bukit Lawang 

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 6 dimensi pengembangan pariwisata yaitu Attraction, Accessibilities, Amenities, Acomodation, dan Activity untuk menganalisis pengembangan pariwisata Bukit Lawang.

 1) Attraction 

      Berbagai atraksi wisata menarik disajikan di Bukit Lawang supaya memberikan kesan kepada pengunjung. Bukit Lawang terkenal sebagai pusat rehabilitasi orangutan yang didirikan pada tahun 1973 untuk melestarikan populasi orangutan yang semakin berkurang akibat perburuan, perdagangan, dan deforestasi. Wisatawan dapat bertemu dengan orangutan di Bukit Lawang. 

2) Accesbilitty 

      Akses mencakup fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk menuju destinasi wisata, sehingga harus tersedia jasa seperti penyewaan kendaraan dan transportasi lokal, rute atau pola perjalanan (Cooper dkk, 2000). Bukit Lawang dapat dicapai dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam dari Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan peneliti, aksesbilitas di Bukit Lawang belum cukup baik dan masih menjadi kendala karena jalan menuju Bukit Lawang yang belum memadai. Dalam hal ini, akses menuju Bukit Lawang dan meningkatkan aksesibilitas dengan perbaikan jalan dan fasilitas transportasi menuju Bukit Lawang. Memodernisasi fasilitas umum, seperti toilet, tempat parkir, dan taman, untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan. 

3) Amenities 

     Di kawasan Bukit Lawang terdapat beberapa fasilitas di buki tlawang, seperti transportasi, akomodasi, lahan parkir, gazebo, toilet, musholla dan restoran. 

4) Activities 

      Wisatawan dapat melakukan trekking di hutan kawasan Taman Nasional GunungLeuser yang memiliki kontur tanah relative berbukit dan kondisi tanah yang cenderung basah dan berlumpur layaknya jenis tanah di kawasan hutan hujan tropis. Wisatawan dapat melakukan aktivitas rafting di aliran sungai Bahorok yang memiliki air sungai yang bersih.

5) Accommodation

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun