Selama kegiatan sosisalisasi dan pelatihan, para siswa menunjukan antusias yang tinggi terhadap manfaat dari energi tenaga air dengan sumber aliran bebas sungai. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang disampaikan oleh para siswa selama kegiatan berlangsung. Pertanyaan yang disampaikan oleh para siswa berkaitan dengan bagaimana kinerja dari turbin air kaki angsa tersebut apabila dalam keadaan kemarau Panjang dimana debit air sungai yang menurun dibandingkan dengan musim hujan.Â
Selanjutnya siswa juga menanyakan kapasitas saya yang dihasilkan pada turbin air kaki angsa tersebut, dan berapa biaya yang harus dikeluarkan secara personal apabila ingin menggunakan turbin air kaki angsa untuk kebutuhan listrik di rumah.Â
Di samping itu, siswa juga menunjukan keteratrikan untuk menggunakan energi tenaga piko hidro tersebut sebagai sumber energi listrik yang akan digunakan untuk kebutuhan masyarakat di Desa Sumberdem. Siswa juga memiliki perkebunan serta tempat tinggal yang berada jauh dari pemukiman sehingga sangat membutuhkan akses listrik. Oleh karena itu, teknologi turbin air kaki angsa sangat cocok untuk digunakan di Desa Sumberdem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H