Mohon tunggu...
Jauhari Subhi
Jauhari Subhi Mohon Tunggu... Montir - Foto

Apalagi yang kita punya di dunia ini, selain Tuhan, cinta, dan keberanian... Teman-teman saya biasa memanggil saya Jo. Membaca, membaca, membaca, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres Kepompong

19 April 2019   07:50 Diperbarui: 19 April 2019   08:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepompong & Kupu-kupu

Pilpres seperti sebuah kepompong yang menyendiri, lemah, tak bergerak. Namun itu adalah masa yang harus dilalui. Sebuah bangsa yang dalam masa kepompong sangat rentan oleh bangsa pemangsa yang mengincar di luar sana.

Kita adalah bangsa yang aneka, Bhinneka Tunggal Ika, bermacam namun satu jua. Perbedaan adalah kita. Sebuah masa Pilpres Kepompong hanyalah siklus yang harus kita lewati untuk menjadi bangsa (kupu-kupu) dewasa yang lebih baik.

Ingat lah siapa pun Presiden terpilih nanti, dia punya tugas besar untuk memajukan negeri ini. Kita hanya berbeda pilihan pada bilik suara. Waktu telah ada keputusan Presiden terpilih selanjutnya tugas kita semua adalah mendukung presiden terpilih dalam menjalankan tugasnya lima tahun ke depan.

Meski begitu bukan berarti kita tidak memberi kendali. Tetap kritis. Karena negeri ini perlu waktu dan orang-orang kritis agar menjadi dewasa.

Karena kita semua satu, IndONEsia. Karena kita semua sahabat. Dan persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat dan menjadi kupu-kupu.*

Balikpapan, Kuartal1 Tahun2019

PS:Kepompong adalah lagu dari Sind3ntosca pada tahun 2008

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun