Nyaham itu apaan sih? Tanya kamu, iya kamu, yang lagi baca, bukan orang lain. Kosakata dari mana lagi ini?Â
Baiklah, sebenarnya, panjang ceritanya. Pernah dengar saham kan? Saya mulai dari kata ini saja kalo gitu. Saham. S-A-H-A-M. Kalo sudah mulai baca buku ini, pasti memang mau tau soal dasar-dasar saham.Â
Saham adalah bagian, dalam bahasa Inggris nyebutnya share. Kalo kata kerja kekiniannya sharing. Iya, yang di medsos-medsos itu. Silakan di like dan share ya. Kemudian terjadilah like dan share berantai dan viral.Â
Lo kok jadi ke medsos?Â
Ok, kita lanjut lagi, bagian, yang dimaksud dalam bahasan buku nyaham ini adalah bagian dari kepemilikan sebuah usaha. Di mana sebuah perusahaan membagi kepemilikan usahanya menjadi beberapa lembar saham, kemudian dilepas ke pasar saham.Â
Perusahaan itu perusahaan yang terbuka dalam kepemilikan sahamnya. Pasar sahamnya sendiri Bursa Efek Indonesia (BEI). Tiap lembar saham mewakili jumlah kepemilikan. Misal nih ya: SKNG adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan ringan berbahan dasar singkong membagi kepemilikan usahanya menjadi 5 juta lembar saham dengan nilai awal per lembar ditawarkan 1 rupiah ke masing-masing anggota keluarga.Â
SKNG adalah perusahaan keluarga bukan perusahaan terbuka, tidak menawarkan kepemilikan keluar. Ayah memiliki saham SKNG sebanyak 26 ribu lot. Ibu 18 ribu lot. Sedang 2 anak mereka masing-masing 3 ribu lot. Jadi nyaham itu adalah melakukan kegiatan kepemilikan sebuah perusahaan.Â
Asal kata dari saham, kemudian mendapat awalan me-, jadi menyaham. Disingkat lagi menghilangkan awalannya, jadi nyaham. Tidak peduli ada yang menyebut dirinya investorkah, traderkah, pemain-sahamkah. Sama aja semuanya nyaham. Semuanya disebut sebagai penyaham.Â
Oh, katamu sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Btw, itu lot, itu apa artinya? Ayah 26 ribu lot, Ibu 18 ribu lot dan anak-anak 3 ribu lot. Lot itu apa?Â
Lot adalah satuan untuk 100 lembar saham di mana pada BEI adalah transaksi minimal di pasar reguler. Di pasar reguler harga minimal saham per lembar adalah Rp 50. Atau ditransaksikan minimal Rp 5000 untuk 1 lot (100 lembar).Â
Betul, dengan uang lima ribu rupiah sudah bisa menjadi pemilik perusahaan. Namun persentasi kepemilikan tentu saja tergantung dari berapa jumlah total lembaran saham dari suatu perusahaan.Â
Kembali ke pembagian saham perusahaan SKNG tadi: ayah 26 ribu lot setara 2.600.000 lembar dari total 5.000.000 lembar (50 ribu lot) saham SKNG. Artinya ayah pemilik 52% SKNG. Ibu 18 ribu : 50 ribu lot = 36% SKNG. Sementara dua anak masing-masing memiliki 6%. Tentu saja pengambil keputusan dominan pada perusahaan SKNG ini: Ayah. Sebagai pemilik sebagian besar saham SKNG yaitu 50%+.Â
Seandainya SKNG dijual terbuka, lalu saya beli 1 lot dengan Rp 100. Saya jadi pemilik SKNG juga dong, ya?
Eh, sudah pinter nih yang baca :). Iya, sudah jadi pemiliklah. Kan sudah punya sahamnya kalo sudah beli 1 lot.
Persentasi kepemilikan gimana? Bukan pengambil keputusan dominan dong, ya?Â
Mari kita hitung 1 : 50.000 lot = 0,00002 x 100 = 0,002 %. 1 lot kepemilikan SKNG = 0,002%.
Yah, jauh dari dominan dong.
Bukan jauh lagi itu, jauh, jauh, jauh banget :D.
Yah...
Tapi bila ada jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berhak diundang lo. Pada RUPS (Tahunan) seluruh pemegang saham dilibatkan dalam menyetujui laporan tahunan sebuah perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) itu.Â
Isi laporan tahunan apa aja: *Laporan keuangan yaitu ada laporan perubahan modal, neraca akhir tahun buku baru berbanding dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi tahun yang dibahas, laporan arus kas, dan juga catatan atas laporan keuangan dari data tersebut.Â
*Laporan mengenai kegiatan perseroan.Â
*Laporan pelaksanaan tanggung jawab lingkungan dan sosial.Â
*Rincian masalah yang timbul dalam setahun terakhir yang mempengaruhi kegiatan perseroan.Â
*Laporan Komisaris bahwa telah melakukan tugas kepengawasannya terhadap perseroan.Â
*Nama anggota direksi dan dewan komisaris.Â
*Gaji dan tunjangan bagi anggota direksi dan dewan komisaris perseroan tahun yang lalu.Â
Banyak bener yang dibahas, ya?Â
Hehe, namanya juga laporan ke pemilik usaha. Umumnya yang hadir pada RUPS sebuah perusahaan PT Terbuka dapat goodie bag dan makan siang gratis saat RUPS berlangsung.
Wah, asyik! Kalo punya saham 52 perusahaan dan tiap perusahaan beda-beda pekan tanggal pelaksanaan RUPS-nya bisa full 1 tahun dapat makan siang gratis. Hitung 1 lot = Rp 100, 52 x 100 = 5.200 rupiah.Â
Yah, tidak gitu juga kali. Harga Rp 1 / lembar saham belum ada berlaku di BEI. Saat ini harga terendah per lembar saham pada Bursa Efek Indonesia adalah Rp 50. SKNG kan belum go public. Ok berarti 1 lot = 50 x 100 = 5.000, 52 lot = 260.000.Â
Masih ekonomis kalo dapat lunch setiap pekan :).Â
Tidak semudah itu, Ferguso.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI