Saham Masih Tumbuh Positif Akibat Peningkatan Sektor Energi dan Manufaktur
Berbeda dengan arah pergerakan Rupiah, pasar saham Indonesia secara umum justru mengalami kinerja yang cukup positif. IHSG sendiri merupakan satu dari sedikit indeks global yang mampu berkinerja positif sepanjang 2022.
Hal tersebut tidak lepas dari peran beberapa sektor yang meningkat kinerjanya akibat aktivitas ekonomi yang semakin cepat.
Tidak hanya dari sisi aktivitas ekonomi yang meningkat, kenaikan harga komoditas juga ikut berperan dalam peningkatan IHSG secara umum akibat peningkatan kinerja di sektor energi.
Secara year-to-date, IHSG tercatat naik 6,6%ytd dengan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, jauh melampaui sektor lainnya, dengan meningkat hingga 77,0%ytd.
Sektor lainnya yang mampu tumbuh positif adalah sektor manufaktur yang tumbuh 21,8%ytd, disusul oleh sektor transportasi dan logistik, yang tumbuh 11,2%ytd.
Di sisi lain, beberapa sektor juga terdampak dari tightening cycle bank sentral global dan domestik. Sektor yang terdampak paling parah adalah sektor teknologi, yang terkontraksi hingga 28,0%ytd, disusul oleh sektor properti yang terkontraksi sebesar 11,8%ytd.
Dari sisi sektor teknologi, kontraksi utamanya disebabkan oleh tightening cycle global. Tightening cycle mendorong investor-investor yang awalnya menginvestasikan dananya kepada perusahaan-perusahaan teknologi, mulai mengetatkan pendanaannya, seiring dengan lebih atraktifnya instrumen berbentuk Dollar AS. Kontraksi pada sektor teknologi juga terjadi pada sebagian besar sektor teknologi lainnya di berbagai bursa saham global.
Dari sisi properti, kontraksi pada sektor ini disebabkan oleh proyeksi peningkatan suku bunga domestik, yang dikhawatirkan menurunkan permintaan akan properti sehingga menurunkan profitabilitas dari perusahaan di sektor properti.