Mohon tunggu...
Josua Pardede
Josua Pardede Mohon Tunggu... Bankir - Chief Economist - PermataBank

Mathematician who becomes an economist.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengetatan Kebijakan Moneter Global: Tantangan Pasar Keuangan Domestik

1 November 2022   13:20 Diperbarui: 1 November 2022   18:36 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi pasar saham Indonesia yang tumbuh cenderung bersifat sementara, terutama karena ditopang oleh peningkatan harga komoditas. (KOMPAS/Didie SW)

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Saham Masih Tumbuh Positif Akibat Peningkatan Sektor Energi dan Manufaktur

Berbeda dengan arah pergerakan Rupiah, pasar saham Indonesia secara umum justru mengalami kinerja yang cukup positif. IHSG sendiri merupakan satu dari sedikit indeks global yang mampu berkinerja positif sepanjang 2022.

Hal tersebut tidak lepas dari peran beberapa sektor yang meningkat kinerjanya akibat aktivitas ekonomi yang semakin cepat.

Tidak hanya dari sisi aktivitas ekonomi yang meningkat, kenaikan harga komoditas juga ikut berperan dalam peningkatan IHSG secara umum akibat peningkatan kinerja di sektor energi.

Secara year-to-date, IHSG tercatat naik 6,6%ytd dengan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, jauh melampaui sektor lainnya, dengan meningkat hingga 77,0%ytd.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sektor lainnya yang mampu tumbuh positif adalah sektor manufaktur yang tumbuh 21,8%ytd, disusul oleh sektor transportasi dan logistik, yang tumbuh 11,2%ytd.

Di sisi lain, beberapa sektor juga terdampak dari tightening cycle bank sentral global dan domestik. Sektor yang terdampak paling parah adalah sektor teknologi, yang terkontraksi hingga 28,0%ytd, disusul oleh sektor properti yang terkontraksi sebesar 11,8%ytd.

Dari sisi sektor teknologi, kontraksi utamanya disebabkan oleh tightening cycle global. Tightening cycle mendorong investor-investor yang awalnya menginvestasikan dananya kepada perusahaan-perusahaan teknologi, mulai mengetatkan pendanaannya, seiring dengan lebih atraktifnya instrumen berbentuk Dollar AS. Kontraksi pada sektor teknologi juga terjadi pada sebagian besar sektor teknologi lainnya di berbagai bursa saham global.

Dari sisi properti, kontraksi pada sektor ini disebabkan oleh proyeksi peningkatan suku bunga domestik, yang dikhawatirkan menurunkan permintaan akan properti sehingga menurunkan profitabilitas dari perusahaan di sektor properti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun