Mengingat bansos tersebut diberikan bagi masyarakat miskin, pekerja dengan penghasilan Rp3,5jt per bulan serta ada alokasi subsidi transportasi, sehingga diharapkan dengan skema bantalan sosial pengalihan subsidi BBM tersebut plus ditambah lagi dengan alokasi anggaran perlinsos yang reguler diperkirakan akan dapat membatasi penurunan daya beli masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
Dampaknya dari kenaikan harga BBM tersebut yang diikuti dengan kenaikan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sekitar 75-100bps hingga level 4,5%-4,75% hingga akhir tahun ini yang ditujukan untuk menjangkar inflasi inti tahun 2023 agar kembali dalam sasaran inflasi BI yakni 2-4%.
Sementara, perlambatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mulai terindikasi pada kuartal IV-2022 meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berkisar 5% pada full year 2022 namun dampak kenaikan harga BBM tsb akan lebih signifikan pada pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang diperkirakan cenderung melambat ke kisaran 4,8-4,9%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H