Mohon tunggu...
Joss Riono
Joss Riono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar Membaca Hasil Survei Politik

31 Januari 2016   08:02 Diperbarui: 31 Januari 2016   18:35 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada peneliti yang mengatakan seperti itu, layakkah untuk dipercaya? Jika perbedaan elektabilitas suara hanya 2% dengan margin error 2.5% dan confident interval 95%, maka akan sangat sulit mengatakan Jokowi Ahok akan menang. Untuk menjadikan kemungkinan menang, maka Jokowi Ahok harus mempunyai perbedaan elektabilitas lebih dari 5% atau dua kali margin error pada confident interval 95%.

Margin error dalam survei poilitik sebenarnya adalah margin sampling error, yang prakteknya adalah sebuah persamaan matematik yang gunanya untuk menghitung jumlah responden dalam suatu survei. Sebagai contoh, jika populasi yang akan disurvei adalah 100, maka margin error dalam survei tersebut adalah plus-minus 10, yang tentu saja terlalu besar untuk sebuah survei.

Jika jumlah responden dinaikkan menjadi 1000 responden, maka margin error dalam survei tersebut menjadi plus minus 3. Untuk mencapai margin error plus minus 1 maka jumlah responden yang harus disurvei adalah 5000. Jadi margin error tidak ada hubungannya dengan akurasi ketepatan sebuah survei. Karena sebuah margin error yang bener-bener margin error dalam suatu survei politik hampir mustahil untuk dihitung, mengingat margin error dalam survei potitik adalah tergantung kepada banyak faktor seperti pertanyaan dalam kuisioner yang bias, bias responden, analisis yang bias, atau bahkan kesalahan pemodelan atau kesalahan perhitungan statistik.

Semoga dengan penjelasan singkat di atas masyarakat dapat mengerti bagaimana membaca survei politik yang akan bertubi-tubi ditemui di media massa dan di media sosial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun