Linimasa media sosial saya pada hari ini diramaikan dengan berbagai footage yang mencengangkan, terkait dengan restoran yang sering saya kunjungi selama 24 tahun hidup saya hingga tulisan ini dibuat: McDonalds.
Topik ini awalnya dibuka antara saya dengan teman kuliah saya, yang awalnya curhat kebingungan ingin pesan makanan apa di rumahnya. Ia kemudian menyinggung saya soal menu baru yang saya belum tahu, yaitu BTS Meal.
Teman kuliah saya ini sungguh paham jika saya betul-betul hafal apapun tentang McD. Wajar, bukan karena saya pernah menjadi karyawannya, ataupun menjadi penggemarnya. Dalam pikir, tutur dan tindak, saya makan McD ya hanya karena suka saja, atau jika kebetulan lapar dan tak punya ide mau makan apa. Tidak banyak pertimbangan, kecuali isi kantong yang tipis atau saldo kartu minim saja.
Saya lantas menanggapi itu dingin dengan sedikit-banyak apriori.
Kemudian banjirlah linimasa media sosial dengan rekaman ojek online yang marah-marah karena sudah 2 atau 3 jam lamanya mereka menunggu untuk menu itu. Tindakan tersebut brutal dan vandal, sampai nampak ada meja dan kursi restoran yang berserakan, disertai dengan teriakan, sesekali cacian juga. Keadaan itu mengganggu pembeli lain yang hendak makan di tempat hingga terpaksa putar badan, beranjak dari gerai McD itu.
Kejadian ini memantik insting analisis saya, untuk menemukan jawaban tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Sebelumnya, terlebih dulu saya harus sampikan disclaimer. Tulisan ini dibuat bukan karena saya hendak mempersoalkan tentang BTS yang adalah grup boyband asal Korea Selatan, yang saat ini menguasai panggung musik dunia dengan single Dynamite-nya. Saya memang bukan penikmat musik Korea karena beda selera, toh saya juga tidak bisa bilang tidak menyukai apa yang tak saya pahami sepenuhnya. Soal K-pop, jangan tanya saya, saya ini payah, percayalah. Dan juga bukan berarti saya benci atau tak suka pada BTS ya. Mereka juga suka Indonesia, sama seperti sebagian dari kita menyukai mereka.
Masalah ini dimulai dari persiapan promosi yang buruk dari McDonalds beserta para mitranya, termasuk platform ojek daring yang memberikan bridging promotion terhadap produk BTS Meal ini.
Kalau kita mau lihat lebih jeli, sebenarnya BTS Meal ini adalah perkara label atau merek. Yang McDonalds jual adalah produk tertentu yang sebelumnya sudah ada di restorannya, lalu kemudian di-branding bersama bintang iklan atau duta mereknya.
Kita harus secara fair mengakui saja bahwa BTS Meal tak lain adalah menu yang terdiri dari 9 potong naget ayam khas McDonalds, kentang goreng, dan minuman yang bisa dipilih. Menu ini sudah muncul di "PaHe" atau paket hemat (economic value meal) dengan label Chicken McNuggets Combo.
Sialnya, perbedaan hanya terdapat pada 2 saus tambahan, juga kemasannya. Perlu diketahui bahwa biasanya McDonalds memberikan salah satu dari 2 pilihan saus saat memesan Chicken McNuggets, yaitu asam manis atau barbecue. Tapi yang kita akan dapat jika membeli BTS Meal bukanlah saus asam manis, barbecue, atau keduanya, melainkan saus khusus "edisi BTS" dengan rasa lain yang saya duga salah satu sausnya pasti ada rasa sedikit pedas jika dilihat dari kemasannya, meski saya belum pernah mencobanya. Apa sih wujud sausnya? Silakan browsing saja.